Bandung (ANTARA) - Ratusan pekerja di sektor wisata hiburan malam  mengikuti vaksinasi COVID-19 yang diselenggarakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung bersama Polrestabes Bandung.

Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan saat ini di Bandung ada 1.952.358 orang sasaran vaksinasi, baru ada sekitar 945.000 orang yang tervaksinasi, atau baru sekitar 48 persen.

"Itu dosis satu ya, dosis duanya kita sudah di sekitar 524.000, atau sekitar 26,8 persen," kata Ema di Landmark Braga, Kota Bandung. Jawa Barat, Senin.

Menurut Ema jika vaksinasi itu dilakukan secara masif, maka September 2021 ini 70 persen warga Bandung yang menjadi sasaran vaksinasi bisa tercapai telah ikut tervaksinasi.

"Jadi kita optimis lah, dalam satu hari itu bisa mencapai 11 ribu orang tervaksinasi, dan kalau dikeroyok antara Pemda, TNI, Polri, saya pikir insyaa Allah September itu sudah 70 persen," kata dia.

Baca juga: Pakar kemukakan sejumlah pertimbangan terkait PPKM lanjutan

Kalau itu sudah terlaksana, maka ia optimis pada tahun 2022 kekebalan kelompok akan muncul dengan sendirinya di Kota Bandung. Sehingga masyarakat bisa lebih aman dari ancaman COVID-19.

"Kalau itu sudah terbangun, semua pergerakan kehidupan di Kota Bandung harus berjalan seperti semua, termasuk kegiatan ekonomi," katanya.

Adapun dalam pelaksanaan vaksinasi kepada para pekerja di sektor wisata hiburan malam itu, Pemerintah Kota Bandung menggandeng mitra yakni Lion Club dan manajemen tempat hiburan malam Fox Club.

Menurut Ema, vaksinasi tersebut merupakan salah satu perhatian untuk kembali memulihkan ekonomi di Kota Bandung, tak terkecuali bagi para pelaku wisata hiburan malam.

Sementara itu, Presiden Direktur Blok F Alvin Ferdian menambahkan, pihaknya menyiapkan seribu vaksin untuk para pekerja hiburan malam dan warga sekitar. Menurutnya, tempat hiburan malam menjadi sektor yang paling terdampak akibat PPKM.

Selain para pekerja, menurutnya vaksinasi itu juga diperuntukkan bagi keluarga dari para pekerja tersebut. Vaksin yang digunakan, kata dia, merupakan vaksin Astrazeneca.

"Persiapan kita, jika nanti ada relaksasi, karyawan dan keluarganya sudah divaksin, prokes pasti kita jalankan, mudah-mudahan pemerintah memberikan kepercayaan kepada kita untuk membuka lagi usaha kita," kata Alvin.

Baca juga: Bekasi ubah kendaraan dinas menjadi mobil vaksinasi keliling
Baca juga: Menteri Kesehatan hapus aturan soal vaksinasi berbayar untuk individu
Baca juga: Pemerintah percepat pelaksanaan vaksinasi di pusat kegiatan ekonomi

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021