Beijing (ANTARA) - Pemerintah Indonesia tetap mempromosikan pariwisata dan budaya Nusantara di Hong Kong setelah kota itu menetapkan status Indonesia berisiko COVID-19 sangat tinggi.

Untuk mempromosikan pariwisata, budaya, dan produk-produk unggulan, Indonesia memanfaatkan
"The Hong Kong Book Fair, Sports and Leisure Expo" dan "World of Snacks" yang secara serentak digelar di Hong Kong Convention and Exhibition Center pada 20 Juli 2021.

"Ini merupakan upaya pemerintah kita untuk memulihkan ekonomi nasional dan membantu persiapan menerima kunjungan wisatawan mancanegara," kata Konsul Jenderal RI di Hong Kong Ricky Suhendar kepada ANTARA di Beijing, Jumat.

Pameran tahunan terbesar di Hong Kong itu juga menjadi ajang pencapaian target dan akses ke pasar perdagangan dan pariwisata yang lebih luas.

Di zona "International Cultural Village" pada ajang pameran tersebut dipajang beberapa koleksi buku tentang Indonesia dalam bahasa Inggris.

Sepuluh destinasi wisata "Bali Baru" dan daerah-daerah wisata super prioritas, yakni Danau Toba, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Bangka Belitung, Candi Borobudur, Gunung Bromo, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Pulau Morotai, juga menjadi objek yang menarik di anjungan "Leisure and Sport Expo".

Untuk mengisi anjungan "World of Snacks", KJRI Hong Kong menggaet para pembeli potensial dan memfasilitasi pertemuan bisnis antara pengusaha Hong Kong dan produsen di Indonesia.

Keikutsertaan Indonesia pada ketiga ajang yang digelar secara serentak tersebut didukung oleh Kementerian Perdagangan RI dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

Seperti diberitakan sebelumnya, otoritas Hong Kong telah menetapkan status A-1 kepada Indonesia sebagai negara sangat berisiko tinggi COVID-19.

Dengan status itu, semua penerbangan dari Indonesia tidak diizinkan memasuki wilayah Hong Kong terhitung mulai 25 Juni 2021.

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021