Gunung Kidul (ANTARA) - Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali memecahkan rekor penambahan harian sebanyak 311 kasus baru, sehingga menjadi 6.495 kasus.

"Hari ini, penambahan harian kasus positif COVID-19 memecahkan rekor baru, yakni 311 kasus. Namun, kami mohon maaf tidak dapat merinci kasusnya, karena tim kami terkonfirmasi COVID-19 juga," kata Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty di Gunung Kidul, Rabu.

Baca juga: Pasien COVID-19 di Gunung Kidul pecahkan rekor harian 276 kasus

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Gunung Kidul, selain bertambah 311 kasus baru, ada 147 pasien terkonfirmasi sembuh, dan 10 kasus meninggal dunia. Secara keseluruhan, total terkonfirmasi COVID-19 menjadi 6.495 kasus, 4.072 kasus sembuh, 2.163 kasus dalam perawatan, dan 260 meninggal dunia.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 untuk kembali mensosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat, supaya memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, serta tidak berpergian bila tidak ada kepentingan mendesak," katanya.

Sebelumnya, Dewi Irawaty mengatakan saat ini Kabupaten Gunung Kidul membutuhkan relawan atau tambahan tenaga medis untuk melayani pasien di rumah sakit dan Puskesmas, karena banyak tenaga medis, khususnya di RSUD Wonosari terkonfirmasi COVID-19 yang menyebabkan kepincangan dalam pelayanan.

Dinas Kesehatan telah mengusulkan jumlah tenaga medis yang dibutuhkan ke pimpinan dan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP).

"Saat ini di rumah sakit dan Puskesmas, khususnya RSUD Wonosari sangat membutuhkan tambahan SDM. Saat ini ada 54 pegawai yang terpapar COVID-19, mereka ada yang isolasi mandiri dan di RS, jadi kalau tidak ditambah siapa yang akan bertanggung jawab," kata Dewi.

Baca juga: Puluhan tenaga kesehatan RSUD Wonosari Gunung Kidul terpapar COVID-19

Baca juga: Pemkab Gunung Kidul mulai kekurangan SDM dalam penanganan COVID-19


Saat ini, lanjut Dewi, rumah sakit rujukan di Gunung Kidul sangat kekurangan tenaga medis untuk melakukan penanganan dan perawatan. Hal ini sangat berdampak pada pelayanan maupun bidang lainnya. Penambahan ini sangat mendesak, terlebih kasus terkonfirmasi positif kian meningkat.

"Tenaga medis yang terus melakukan penanganan pun juga harus diperhatikan betul agar tidak semakin banyak yang berjatuhan ikut terpapar COVID-19," katanya.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021