cepat banget penularannya
Purwokerto (ANTARA) - Bupati Banyumas Achmad Husein menduga varian baru COVID-19 telah masuk ke wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, meskipun hasil pemeriksaan beberapa sampel genome sequencing yang telah diterima dinyatakan negatif.

"Dari sisi laboratorium, belum masuk, tapi dari sisi sifat, kecurigaan sudah (masuk) itu. Dari sisi sifat di lapangan itu kayaknya cepat banget penularannya," katanya kepada wartawan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya terus memantau semua warga Banyumas yang baru datang dari zona merah COVID-19 termasuk dari wilayah pantai utara Jateng.

Terkait dengan pemeriksaan genome sequencing, Bupati mengatakan pihaknya hingga saat ini telah mengirimkan 28 sampel untuk menjalani pemeriksaan laboratorium namun baru lima sampel yang keluar dengan hasil negatif.

"Kami juga akan melakukan pengetatan aktivitas masyarakat sesuai dengan petunjuk pemerintah pusat," katanya.

Disinggung mengenai tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di Banyumas, dia mengatakan berdasarkan data hingga Selasa (22/6) pagi telah mencapai 71 persen dari total 700 tempat tidur yang tersedia saat sekarang.

"Dalam satu minggu terakhir cenderung naik, dari 36 persen, kemudian 49 persen, 68 persen, hari ini (22/6) saja sudah 71 persen," katanya menjelaskan.

Baca juga: Cenderung naik, Banyumas siapkan RS darurat tangani pasien COVID-19
Baca juga: Cegah penyebaran, mulai 24 Juni hajatan di Banyumas-Jateng dilarang


Bupati mengatakan, pihaknya berupaya menambah ketersediaan tempat tidur dengan mendirikan rumah sakit darurat (RSD) di Hotel Rosenda Baturraden yang berkapasitas 331 tempat tidur, sehingga nantinya akan tersedia 1.031 tempat tidur.

Ia mengharapkan dengan adanya RSD Hotel Rosenda, penanganan terhadap pasien COVID-19 di Banyumas tidak sampai keteteran.

"Untuk tenaga kesehatannya didukung dari tiga rumah sakit (RSUD Banyumas, RSUD Ajibarang, dan RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto) secara bergiliran nanti ditambah relawan dan dari Kedokteran. Nanti kita minta bantuan dari perguruan tinggi yang memiliki Fakultas Kedokteran maupun Kesehatan seperti Unsoed dan UMP," katanya.

Disinggung mengenai kemungkinan Pemkab Banyumas membuka RSD di tempat lain, Bupati mengatakan untuk sementara cukup di Hotel Rosenda.

"Kita di Rosenda dulu sambil nanti carilah. Saya harapkan sih cukup di Rosenda saja, jangan tambah lagi, biayanya gede," katanya.

Baca juga: Pemkab Banyumas antisipasi penyebaran COVID-19 varian baru
Baca juga: Satgas COVID-19 Banyumas bubarkan acara wisuda karena tak berizin


Berdasarkan data yang disajikan laman covid19.banyumaskab.go.id per tanggal 22 Juni 2021, pukul 12.06 WIB, di Kabupaten Banyumas terdapat 472 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 (positif aktif, red.) yang terdiri atas 380 orang dirawat di rumah sakit dan 92 orang menjalani isolasi.

Sementara jumlah pasien COVID-19 yang telah sembuh sebanyak 11.220 orang (92 persen) dan meninggal dunia 459 orang (4 persen), sehingga total kasus positif COVID-19 sejak terjadinya pandemi di Kabupaten Banyumas hingga saat ini sebanyak 12.151 orang. 

Baca juga: Mahasiswa di Purwokerto dites antigen sebelum unjuk rasa reformasi
Baca juga: Banyumas dorong komunitas bantu warga lansia akses pelayanan vaksinasi

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021