Wellington (ANTARA News/AFP) - Perdana Menteri Tuvalu, Apisai Lelemia termasuk di antara 10 anggota parlemen yang terpilih lagi dalam pemungutan suara di negara Pasifik yang memiliki parlemen dengan 15 anggota itu.

Ketua Dewan Legislatif Kamuta Latasi, Jumat mengatakan bahwa Lelemia akan berusaha membentuk pemerintah koalisi setelah pemungutan suara Kamis di bekas koloni Inggris tersebut, salah satu negara merdeka paling kecil di dunia, dengan hanya 12.000 warga.

"Anggota parlemen akan bertemu pekan depan guna membahas pembentukan pemerintah dan siapa yang akan jadi perdana menteri," kata Latasi. "Kami tak tahu apa yang akan diputuskan anggota baru."

Tuvalu tak memiliki partai politik dan malah membentuk pemerintah dari aliansi anggota parlemen dari delapan pulau yang berpenghuni di negeri itu.

Iemelia mendapat perhatian internasional dalam pertemuan puncak perubahan iklim di Copenhagen tahun lalu, saat ia menyoroti bahaya yang dihadapi negaranya dan ditimbulkan oleh naiknya permukaan air laut akibat pemanasan global.

Ia telah memimpin negeri tersebut sejak 2006.

Tuvalu, yang memiliki 6.000 pemilih yang sah, terdiri atas sembilan pulau karang dengan permukaan rendah dengan total luas wilayah di atas permukaan laut 26 kilometer persegi. (C003/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010