Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA LaNyalla Mattalitti mengharapkan masyarakat dapat membatasi pergerakan dalam periode libur Lebaran untuk mengantisipasi potensi lonjakan kasus COVID-19.

Dalam pernyataan yang diterima di Jakarta pada Kamis, LaNyalla mengingatkan bahwa sampai dengan hari ini akumulasi sudah mencapai 1.731.652 kasus di Indonesia, dengan 1.589.079 orang di antaranya telah pulih dan 47.716 orang meninggal dunia.

"Bayangkan, sudah hampir 50.000 orang meninggal dunia akibat COVID-19. Saya harap ini menjadi perhatian seluruh masyarakat agar menahan diri selama masa libur Lebaran ini. Tidak perlu dulu ziarah kubur, lakukan hala lbihalal dengan video call saja dengan kerabat atau keluarga jauh," kata LaNyalla.

Baca juga: Gubernur Anies laksanakan Shalat Id di rumah pribadi terapkan prokes

Senator asal Jawa Timur itu mendorong agar masyarakat menunda dulu perjalanan, termasuk untuk tujuan wisata, khususnya yang masuk dalam daerah zona oranye dan merah.

Untuk masyarakat di zona hijau dan zona kuning, ia mengimbau aktivitas yang bisa mendukung pemulihan ekonomi nasional itu tetap harus dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Satgas sudah mengatur kapasitas tempat wisata di zona hijau dan zona kuning hanya 50 persen. Pemda harus melakukan pengawasan yang ketat di tempat-tempat wisata dan perlu tegas apabila terjadi kerumunan," katanya.

Hal itu diperlukan mengingat adanya potensi lonjakan kasus COVID-19 usai libur Lebaran akibat banyaknya pemudik yang berhasil lolos dari penyekatan.

Data pemerintah menunjukkan sekitar 4.000 atau 61 persen pemudik terkonfirmasi positif COVID-19 lewat tes acak di 381 lokasi. Daerah-daerah yang didatangi para pemudik pun diperkirakan terkena dampaknya dari tingginya jumlah pemudik yang terkonfirmasi positif tersebut.

Oleh karenanya, LaNyalla meminta pemerintah daerah bersiap terhadap segala kemungkinan.

"Kepala daerah bersama Satgas harus segera menyusun strategi menangani potensi pertambahan kasus setelah diketahui banyak pemudik yang lolos penyekatan dengan kondisi positif COVID. Tingkatkan penanganan medis kasus corona di daerah dan perbanyak okupansi tempat perawatan di fasilitas kesehatan," tegasnya.

Dia mendorong agar kepala daerah memfungsikan PPKM Mikro di tingkat RT semua desa atau kelurahan daerah tujuan mudik. Kemudian sosialisasi kepada masyarakat harus digencarkan agar seluruh keluarga selamat dari potensi penularan COVID-19.

Baca juga: Bubar usai ibadah, Masjid Sunda Kelapa taat prokes shalat Idul Fitri
Baca juga: Haedar sebut menaati protokol kesehatan wujud aktualisasi ketakwaan


Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021