Jakarta (ANTARA) - Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung menyita saham senilai Rp45 miliar dari Benny Tjokrosaputro, tersangka kasus korupsi PT Asabri.

"Progres penyiataan tambah hari ini, penyitaan senilai Rp45 miliar dalam bentuk saham," kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung, Febrie Adriansyah, di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa.

Baca juga: Kejagung sita tanah, mall, dan hotel milik Benny Tjokrosaputro

Ia mengatakan, saham itu dibeli Tjokrosaputro menggunakan nama orang lain (nominee).

Yang bersangkutan, kata dia, selalu menggunakan nama orang lain atau atas nama keluargannya dalam menyembunyikan aset-aset miliknya, dan nilai saat saat disita itu sebesar Rp45 miliar. Nilai itu fluktuatif sesuai dengan pergerakan di bursa saham. "Sahamnya sekitar Rp45 miliar, belum dibekukan, nanti kami koordinasi dengan OJK," kata Adriansyah.

Baca juga: Kejagung sita 131 sertifikat HGB milik Benny Tjokro di Maja

Sehari sebelumnya, penyidik Kejaksaan Agung juga menyita hotel di Batam, Kepulauan Riau, terkait aset milik Tjokrosaputro.

Dalam kasus ini, penyidik Kejaksaan Agung menaksir nilai kerugian keuangan negara sebesar Rp23,73 triliun, yang nilainya jauh lebih besar dari kasus PT Jiwasraya.

Baca juga: MAKI desak keberanian Kejagung telisik Tan Kian dalam kasus Asabri

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021