Medan (ANTARA News) - Ketua Assosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Sumatera Utara, Bahdin Nur Tanjung mengatakan, kualitas perguruan tinggi swasta tidak kalah dengan perguruan tinggi negeri.

"Kualitas PTS tidak perlu diragukan, karena banyak PTS yang kualitasnya, baik akreditasi, lulusannya di terima di mana-mana maupun prestasi dosen-dosennya melebihi kualitas yang ada di PTN," katanya di Medan, Rabu.

Ia mengatakan, calon mahasiswa yang gagal masuk PTS melalui saringan SNMPTN maupun UMB tidak perlu kecewa dan putus asa, karena kesempatan untuk melanjutkan pendidikan masih terbuka lebar dengan masuk PTS.

"PTS dan PTN sama saja, toh kualitasnya sama saja. Bahkan tidak sedikit PTS di Indonesia yang kualitasnya lebih mengungguli PTN, " katanya.

Dalam kesempatan itu ia juga menyampaikan rasa keberatannya dengan adanya PTS di dalam PTN, dimana di tempat yang sama ada mahasiswa membayar dengan biaya mahal dan ada yang bayar murah.

"PTS dalam PTS ini contohnya PTN juga menerima mahasiswa baru melalui jalur lain diluar SNMPTN dan UMB seperti melalui program reguler mandiri dan ektesion tapi dengan biaya SPP yang cukup tinggi. Ini menunjukkan ketidakadilan bagi masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, Aptisi sangat keberatan dengan adanya PTS dalam PTN itu dan akan menyampaikannya ke Mendiknas agar tidak ada lagi ada swasta di dalam negeri, karena proses penerimaannya di luar dari sistem penerimaan mahasiswa baru dan proses pelaksanaannya menggunakan fasilitas negara.

"Hal ini bisa menimbulkan permasalahan kepada proses hukum. Kita harapkan jangan sampai menyeret teman-teman kita di PTN ke proses-proses hukum yang sangat tidak kita inginkan terjadi, hanya karena sebuah masalah kecil," katanya.

Menurut dia PTN merupakan perguruan tinggi milik pemerintah, yang secara UU masyarakat memiliki hak yang sama untuk bisa kuliah di PTN dengan biaya yang sama pula dan tidak dibeda-bedakan, karena di PTN dosen dan segala perlengkapan fasilitasnya sudah dibiayai pemerintah baik melalui APBN maupun APBD.

"Kenapa lagi harus diminta dari masyarakat banyak-banyak," katanya.

Ia juga mengakui bahwa Angka Partisipasi Kasar (APK) di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara-negara lainnya, namun tidak berarti PTN bisa menghalalkan segala cara merekrut calon mahasiswa dengan membuka berbagai jalur penerimaan.

Yang tujuannya untuk merekrut calon mahasiswa baru sebanyak-banyaknya dengan pola-pola maupun berbagai sistem seperti jalur ekstensi, mandiri maupun kemitraan seperti yang dilakukan Universitas Sumatera Utara (USU).

Namun demikian, tidak semua PTN melakukan hal itu, seperti Universitas Negeri Medan (Unimed) yang sampai sekarang tetap konsisten dalam melakukan penerimaan mahasiswa baru dan tetap berorientasi pada kualitas, jusutru itu yang menjadi contoh bagi PTS-PTS yang ada.

"Bahkan kita bangga, Unimed telah menunjukkan kualitas yang membanggakan dengan melakukan berbagai terobosan-terobosan yang dicontoh PTS-PTS dengan melakukan kerjasama-kerjasama," katanya. (Ant/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010