Beberapa desa yang sempat terisolir di sekitar wilayah Lembata, Alor, Pantar, dan Adonara kini sudah berhasil dijangkau
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menginstruksikan pengerahan moda transportasi berupa helikopter untuk menyalurkan bantuan logistik ke sejumlah desa terisolir pascabanjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Total ada enam helikopter yang sudah dikerahkan BNPB untuk menangani dampak banjir bandang, guna percepatan penanganan bencana tersebut di NTT.

"Helikopter milik BNPB berjenis Kamov PK IKR berhasil mendaratkan bantuan dengan berat total lima ton dalam satu sortie dengan menggunakan teknik sling load atau menggantungkan bantuan dengan tali sepanjang beberapa meter," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati di Jakarta, Kamis.

Selain untuk melakukan distribusi logistik, helikopter tersebut juga untuk mengangkut para korban yang membutuhkan pertolongan darurat serta bantuan medis, seperti tenaga perawat atau dokter, guna ditempatkan di sejumlah lokasi bencana.

Raditya mengatakan pengerahan helikopter untuk menurunkan langsung bantuan logistik bukan tanpa kendala. Misalnya, lokasi pendaratan helikopter dalam keadaan darurat bencana yang kurang memadai, karena minimnya ruang terbuka dan kondisi pendaratan yang tidak rata.

Para warga dan tim gabungan lainnya bekerja sama untuk membuat lokasi pendaratan helikopter yang ideal, agar bantuan logistik dan nonlogistik terdistribusi.

Baca juga: KRI-helikopter fokus penanganan di Pulau Alor-Pantar

Setelah berhasil didaratkan, bantuan logistik dibagikan kepada warga terdampak banjir bandang melalui para kepala desa atau tokoh masyarakat setempat.

Berbekal data kependudukan, kemudian kepala dusun membagikan bantuan kepada setiap kepala keluarga di wilayahnya masing-masing. Selanjutnya, tugas untuk membagikan kepada setiap warga menjadi tanggung jawab kepala desa.

"Beberapa desa yang sempat terisolir di sekitar wilayah Lembata, Alor, Pantar, dan Adonara kini sudah berhasil dijangkau," ujar dia.

Panyaluran bantuan logistik dan nonlogistik menggunakan helikopter, kata dia, juga dinilai tepat mengingat kondisi jalur darat yang masih belum memadai.

Selain itu, katanya, survei udara juga rutin dilaksanakan guna menyisir lokasi yang masih belum terjangkau.

Operasi udara ini didukung Satuan Tugas TNI AU yang juga memfasilitasi pengiriman bantuan dari pihak donator maupun relawan medis ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau dengan transportasi darat.

Diharapkan percepatan penanganan banjir bandang bisa dilakukan dengan baik dan tepat.

Baca juga: Helikopter dioptimalkan salurkan bantuan ke tempat terisolir di NTT
Baca juga: Kapolri kirim sembako dan dapur lapangan ke NTT


 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021