Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim (DPPPI) Sarwono Kusmaatmadja mengatakan wisata virtual ke taman nasional dapat memiliki peran penting dalam upaya konservasi dan pelestarian lingkungan karena dapat mendorong pembangunan yang berkelanjutan.

"Itu bisa membangkitkan semacam perasaan bukan hanya rasa ingin tahu, akan tetapi juga afinitas, rasa dekat dengan alam. Rasa dekat dengan alam adalah suatu sikap yang penting ditumbuhkan kalau kita ingin memperjuangkan pembangunan berkelanjutan," tegas Sarwono dalam acara diskusi bertema wisata alam virtual dipantau dari Jakarta, Rabu.

Baca juga: KLHK dorong peran komunitas dan wisata virtual untuk taman nasional

Tidak hanya itu, wisata virtual juga dapat menjadi alat untuk membantu meningkatkan kunjungan ke berbagai taman nasional di Indonesia dalam masa adaptasi kebiasaan baru. Dengan peningkatan wisata alam ke berbagai taman nasional itu juga akan membuat berbagai pihak untuk semakin melestarikan ekosistem yang ada.

"Sekaligus kita punya kesempatan, nantinya mendalami gaya hidup dari masyarakat tradisional yang huniannya di sekitar taman nasional kita," kata Sarwono, yang menjabat sebagai Menteri Negara Lingkungan Hidup periode 1993-1998.

Terkait pandemi, Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi (PJLHK) Nandang Prihadi mengatakan pandemi memberikan dampak positif kepada alam dengan penghijauan terjadi di daerah yang sebelumnya memiliki banyak aktivitas manusia.

"Di satu sisi, yang lain bagi alam adanya pandemi COVID-19 berdampak sangat positif," kata Direktur PJLHK Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nanang dalam diskusi tersebut.

Menurutnya, beberapa daerah dengan yang sering mengalami aktivitas seperti jalur pendakian, setelah penutupan taman nasional akibat pandemi kini mulai kembali menghijau.

"Ternyata bagi alam dampak cukup baik karena punya waktu untuk alam beristirahat memulihkan dirinya, melakukan pemulihan ekosistem secara alami," tambah Nanang.

Baca juga: Bukan cuma tren, tur virtual adalah kebutuhan

Baca juga: Libur di rumah saja, intip tempat yang bisa dikunjungi secara virtual


Dengan pertimbangan tersebut, KLHK memiliki wacana untuk memiliki jadwal penutupan untuk memastikan alam dapat beristirahat.

Namun, dia mengakui penutupan taman nasional pada tahun lalu yang berlangsung selama sekitar enam bulan berakibat pada ekonomi. Diperkirakan terjadi penurunan 60 persen dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang dihasilkan dari wisata ke taman nasional.

Untuk itu, KLHK saat ini juga melakukan inovasi dengan salah satunya mendorong wisata virtual di berbagai taman nasional di seluruh Indonesia.

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021