Kupang (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan memberikan bantuan senilai Rp50 juta kepada warga yang rumahnya mengalami rusak berat dampak dari siklon Seroja di NTT.

"Pemerintah akan memberikan bantuan senilai Rp50 juta kepada masyarakat yang rumahnya rusak berat akibat bencana yang terjadi," kata Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi kepada wartawan di Kupang, Sabtu.

Bantuan ini diberikan kepada warga yang tidak direlokasi dari rumah mereka akibat daerah atau kawasan rumahnya tidak masuk dalam zona merah bencana alam.

Selain bagi rumah yang rusak berat, warga yang rumahnya mengalami rusak sedang juga akan mendapatkan bantuan senilai Rp25 juta, dan yang rusak ringan juga akan mendapatkan bantuan senilai Rp10 juta.

"Sementara bagi korban bencana alam yang meninggal dunia akan diberikan bantuan langsung yang akan diberikan oleh pemerintah pusat yang mana jumlahnya nanti akan disampaikan langsung oleh pemerintah," ujar dia.

Baca juga: Pasokan listrik enam kabupaten di NTT sudah pulih
Baca juga: OJK-LJK bantu Rp500 juta dukung penanganan dampak bencana di NTT


Ia mengatakan bahwa pemerintah memberikan perhatian penuh terhadap korban bencana alam di NTT, hal itu terbukti dari banyaknya bantuan yang datang yang disalurkan oleh pemerintah pusat.

Terkait belum ditetapkan bencana NTT masuk dalam bencana Nasional, wagub mengatakan tak perlu mempermasalahkan status tersebut, karena hanyalah status.

"Saya mau tanya ke teman-teman apakah status itu mempengaruhi? Yang paling penting saat ini adalah bagaimana kita menanggapi secara keseluruhan segala peristiwa yang terjadi beberapa hari ini," ujar dia.

Menurut dia, status itu hanyalah status, karena beberapa hari terakhir pemerintah pusat memberikan perhatian serius kepada NTT khususnya kepada korban bencana alam itu.

Kedatangan Presiden Joko widodo bersama dengan sejumlah menteri di NTT menunjukkan kepedulian pemerintah pusat kepada masyarakatnya.

"Saat ini yang paling penting adalah mengevakuasi korban bencana alam, contohnya di Adonara yang belum mau meninggalkan lokasi bencana dengan alasan karena daerah itu merupakan daerah warisan," tambah dia.

Baca juga: Wagub : Tiga kabupaten di NTT alami dampak bencana terbesar
Baca juga: BTN salurkan bantuan Rp500 juta untuk korban badai Seroja NTT
Baca juga: Menteri Sosial Risma ajak kerja cepat dalam pemulihan pascabencana NTT

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021