Timah sudah menambang lebih dari 100 tahun di laut, dampak dumpingback di daerah lempung tingkat kekeruhannya tidak sampai 300 meter
Jakarta (ANTARA) - PT Timah Tbk (Persero) menargetkan kontribusi tambang laut tahun ini bisa meningkat sebesar 11 persen dari sebelumnya hanya sebesar 29 persen dari total produksi perusahaan secara keseluruhan.

"Saat ini kami berupaya meningkatkan kontribusi tambang laut karena relatif mudah dikontrol dan tidak ada istilah tambang ilegal," kata Direktur Keuangan PT Timah Wibisono di Jakarta, Senin.

Dari 100 persen aktivitas penambangan milik emiten berkode saham TINS ini sebanyak 71 persen berupa tambang darat dan 29 persen tambang laut.

Keputusan meningkatkan kontribusi tambang laut menjadi 40 persen merupakan siasat perusahaan untuk memaksimalkan produksi timah karena maraknya aktivitas penambangan ilegal di darat.

Baca juga: PT Timah akan produksi perdana batu bara kalori tinggi tahun ini

Saat ini jumlah tambang timah di darat yang dikelola masyarakat mencapai 50 persen, sedangkan 50 persennya lagi digarap perusahaan.

Pada 2020 jumlah produksi logam PT Timah mencapai 45 ribu ton dengan angka penjualan sebesar 55 ribu ton. Perusahaan menargetkan bisa memproduksi logam timah sebanyak 50 ribu ton tahun ini.

"Kami mengalami kesulitan dalam mengakuisisi biji timah dari tambang-tambang yang dikelola rakyat," kata Wibisono.

Baca juga: PT Timah targetkan pembangunan smelter rampung akhir 2021

PT Timah memastikan aktivitas penambangan laut tidak berdampak buruk terhadap kondisi lingkungan, karena perusahaan tidak menggunakan bahan-bahan kimia saat mengambil timah dari laut.

Selain itu aktivitas penambangan laut terletak di bawah 2 mil, sedangkan kegiatan menangkap ikan yang dilakukan para nelayan lokal berada di atas 5 mil. Perusahaan hanya mengambil material logam biji timah yang bercampur dengan pasir, setelah proses pemilahan usai kemudian pasir itu dikembalikan lagi ke dasar laut.

"Timah sudah menambang lebih dari 100 tahun di laut, dampak dumpingback di daerah lempung tingkat kekeruhannya tidak sampai 300 meter. Data BPS tujuh tahun terakhir produksi ikan di Bangka Belitung meningkat 100 persen, lokasi tambang jadi seperti lubuk, kami taruh rumpon sebagai rumah ikan," kata Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Alwin Albar menembahkan.

Baca juga: PT Timah tahan produksi dan penjualan timah

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021