Palembang (ANTARA) - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memantapkan rencana ekspansi bisnis ke energi baru dan terbarukan untuk mengejar target tranformasi perusahaan yang tak hanya sebatas pengolahan bahan mentah tapi menghasilkan produk bernilai tambah.

Direktur Utama PT Bukit Asam Arviyan Arifin dalam perayaan hari jadi PTBA ke-40 di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Selasa, mengatakan, perusahaan bertekad bahwa jargon ‘beyond coal’ yang sudah didengungkan sejak beberapa tahun terakhir itu benar-benar terwujud karena karena satu per satu program hilirisasi mulai berjalan tahun ini.

“Pembangunan PLTU Sumsel 8 dengan kapasitas 1.200 MW sudah mencapai 70 persen per Januari ini, dan kami menargetkan Unit-1 beroperasi pada bulan Desember tahun ini, dan Unit-2 pada bulan Maret 2022,” kata Arviyan.

Baca juga: Kementerian ESDM sebut hilirisasi batubara hemat Rp9,2 triliun/tahun

Selain itu, PTBA juga terus mengawal program gasifikasi batubara yang telah masuk dalam Proyek Strategis Nasional. Terkait proyek ini, perusahaan pun telah mendapatkan dukungan dari Pemprov Sumsel untuk langsung terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Enim (Bukit Asam Coal Based Industrial Estate / BACBIE).

Progres proyek PSN ini terbilang mengembirakan karena pada 11 Februari 2021 telah ditandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Pertamina dan Air Products and Chemicals Inc.

Nantinya, tiga perusahaan ini akan bekerja sama dalam menghasilkan produk turunan batubara, Dymethil Ether (DME) yang bisa menjadi produk substitusi LPG (impor).

“Artinya, produk DME yang akan dihasilkan PTBA menjadi kunci penting untuk penyelamatan devisa negara, sekaligus terobosan pemanfaatan batubara di Indonesia,” kata dia.

Ekspansi bisnis perusahaan ke sektor energi baru dan terbarukan juga bukan wacana, dengan bukti Commercial Operation Date (CoD) PLTS di Bandara Soekarno Hatta bekerjasama dengan PT AP2.

Baca juga: PTBA terganjal teknologi dan keekonomian terapkan hilirisasi batubara

PTBA saat ini sedang menyiapkan PLTS lahan bekas tambang di Ombilin, Sumatera Barat, dan Tanjung Enim, Sumatera Selatan, dengan kapasitas masing-masing mencapai 200 Megawatt (MW) dan direncanakan beroperasi mulai 2022.

Oleh karena itu perayaan Hut ke-40 PTBA kali ini terasa istimewa karena capaian-capaian perusahaan dicapai di tengah bangsa ini mengalami ujian berat yakni adanya wabah COVID-19.

“PTBA pada masa pandemi ini tetap mencatat performa positif dari sisi kinerja dan laba. Hal ini patut disyukuri bersama,” kata dia.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru yang turut menghadiri perayaan tersebut mengatakan, hadirnya PLTU Sumsel 8 yang proyek investasi PTBA menjadi kebanggaan tersendiri bagi Sumatera Selatan, apalagi bakal menjadi yang terbesar dan terefisien di Tanah Air.

“Artinya dari Lampung hingga Aceh, tuan rumah listriknya itu ada di Sumsel. Jika Sumsel 8 beroperasi maka akan lebih luas capaian suplai energi ke pulau lain. Sumsel sudah kirim energi bukan batubaranya jadi lebih efisien,” kata dia.

Pada kesempatan tersebut Herman Deru juga mengucapkan terima kasih kepada PTBA yang menyalurkan dana CSR senilai Rp128 miliar untuk membangun gedung olahraga baru, perbaikan venue Jakabaring Sport City, dan pembangunan fasilitas umum serta kendaraan pendukung tugas di Provinsi Sumatera Selatan. Terdapat 11 Stadion/Gedung Olahraga baru yang dibangun di sejumlah kabupaten/kota dengan menggunakan dana CSR masing-masing Rp4 miliar - Rp5 miliar.
 

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021