Intinya kalau kita ingin bicara pemulihan ekonomi sambil terus menjaga protokol kesehatan maka kami melihat GeNose ini bisa menjadi alat yang bisa memfasilitasi keduanya
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek) mendukung lebih banyak penggunaan GeNose C19 untuk skrining COVID-19 di tempat-tempat publik dan ramai aktivitas masyarakat.

"Kita melihat bahwa GeNose ini sangat efektif untuk melakukan skrining terhadap tempat-tempat yang mempunyai 'traffic' manusia yang sangat tinggi salah satunya tentunya simpul-simpul transportasi, bandara, stasiun, terminal, pelabuhan," kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang P.S. Brodjonegoro dalam Rapat Koordinasi Riset dan Inovasi Nasional 2021, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu.

GeNose C19 merupakan alat penapisan dan diagnostik COVID-19 yang menggunakan embusan nafas, tanpa memberikan rasa sakit kepada pengguna.

GeNose C19 terhubung dengan sistem cloud computing melalui aplikasi berbasis kecerdasan artifisial untuk mendapatkan hasil diagnosis secara real time.

Baca juga: GeNose C19, alat tes cepat COVID-19 tanpa rasa sakit

Menristek Bambang juga menuturkan GeNose C19 juga efektif untuk melakukan skrining terhadap tempat orang melakukan aktivitas, baik yang sifatnya rutin seperti kantor dan pabrik, kampus dan sekolah, dan aktivitas yang sifatnya untuk keperluan rekreasional seperti pusat perbelanjaan dan tempat hiburan.

"Intinya kalau kita ingin bicara pemulihan ekonomi sambil terus menjaga protokol kesehatan maka kami melihat GeNose ini bisa menjadi alat yang bisa memfasilitasi keduanya," ujar dia.

Kemristek mendukung diseminasi produk riset tersebut.

Pihaknya melakukan pendekatan ke kementerian-kementerian untuk melakukan pengadaan GeNose C19.

"Kementerian Perhubungan sudah memulai paling tidak untuk stasiun kereta api dan kita harapkan misalkan kepentingan pariwisata juga akan mengikuti hal serupa dan kita harapkan kementerian lain juga memberikan 'endorsement' (dukungan) supaya GeNose benar-benar bisa dipakai dalam rangka menekan angka penularan yang saat ini relatif masih tinggi per hari," tutur Menristek Bambang.

Baca juga: Kemenristek hibahkan alat deteksi COVID-19 GeNose C19 ke KSP
Baca juga: Forum Rektor dorong perguruan tinggi gunakan GeNose C19 dan CePAD

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021