cukup parah karena ketinggian mencapai 2 meter
Solok (ANTARA) - Warga terdampak banjir di Kota Solok, Sumatera Barat kesulitan air bersih sehingga belum dapat membersihkan peralatan dan rumah dari endapan lumpur yang menempel.

Salah seorang warga terdampak banjir di Kelurahan IX Korong, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok Eli (50) di Solok, Rabu mengaku kesulitan mencari air bersih untuk membersihkan peralatan rumahnya yang terkena banjir.

"Semua perabot di rumah basah terkena banjir termasuk kasur, tikar, pakaian, dan peralatan untuk masak juga basah dan kotor. Sampai saat ini kami belum bisa membersihkannya karena aliran air dari perusahaan air minum (PAM) mati," ucap dia.

Usai banjir melanda ia hanya tidur beralaskan tikar di rumahnya. Karena kasur miliknya tidak bisa diselamatkan. "Mau bagaimana lagi banjir itu datang secara tiba-tiba pada jam 02.00 WIB, saat kami semua tertidur lelap," ujar dia.

Baca juga: 1.554 jiwa terdampak banjir Solok Selatan

Menurutnya beberapa perabot rumah yang basah terkena banjir sudah tidak bisa dipakai lagi seperti kasur, pakaian, kulkas, selimut, dan lainnya karena terendam air yang bercampur lumpur.

"Perabot tersebut sangat sulit dibersihkan sementara air untuk membersihkannya tidak ada. Ditambah lagi cuaca yang masih mendung, kami juga kesulitan untuk menjemurnya," kata dia yang juga kehilangan 5 ekor ayamnya.

Eli terpaksa membuang beberapa pakaian dan kasurnya karena sudah tidak bisa lagi dipakai akibat banjir. "Musibah ini betul-betul berdampak terhadap kami," ujar dia.

Ia berharap semoga tidak ada lagi banjir susulan dan air bersih segera hidup untuk membersihkan material banjir yang menempel di rumahnya. Kemudian ia juga berharap mendapatkan bantuan dari pemerintah.

"Saya berharap semoga mendapat bantuan dari pemerintah setempat. Setidaknya bantuan kasur untuk alas tidur," ucap Eli yang merupakan janda beranak dua itu.

Baca juga: Banjir landa dua Kecamatan di Solok Selatan

Warga lainnya Sum (48) juga merasakan hal yang sama, yakni kesulitan air bersih untuk membersihkan perabot dan rumahnya.

"Semua perabot rumah saya terendam banjir. Kebetulan saat banjir datang saya sedang tidak berada di rumah. Sehingga tidak sempat menyelamatkan barang-barang," kata dia.

Saat banjir Sum tengah berada di Pesisir Selatan di rumah orang tuanya.

"Kami baru saja selesai merayakan resepsi pernikahan anak kami di sini. Belum sempat dipakai, kasur pengantinnya sudah basah kuyup kena banjir termasuk semua kado pernikahan," ucap dia.

Sum mengungkapkan, daerah tempat tinggal yang berada di pinggir sungai merupakan langganan banjir jika curah hujan sangat deras, namun banjir kali ini sangat parah.

"Banjir kemarin cukup parah karena ketinggian mencapai 2 meter. Bisanya hanya setinggi mata kaki orang dewasa dan itu pun tidak masuk ke dalam rumah," kata dia.

Ia juga berharap semoga mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat.

Sementara Kepala Dinas Sosial Kota Solok Zulfadli mengatakan pihaknya akan segera menurunkan bantuan berupa kasur, tikar, dan sembako kepada warga yang terdampak banjir.

"Saat ini kita masih melakukan pendataan dan kami meminta kepada setiap kelurahan agar segera mendata warga yang terdampak banjir dan membutuhkan bantuan," ucapnya.

Baca juga: Banjir berdampak pada 320 keluarga di Kota Solok
Baca juga: Banjir Solok, kerugian capai belasan miliar

 

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021