Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta FX, Hadi Rudyatmo, enggan menanggapi isu tawaran untuk mengisi kursi menteri sosial yang sebelumnya diduduki Juliari Batubara.

"Itu khan kabar di Twitter tho," katanya, di Solo, Jumat.

Ia mengatakan sejauh ini juga belum dihubungi oleh siapapun terkait hal itu sehingga ketua DPC PDI Perjuangan Surakarta ini memilih enggan untuk menanggapi. "Yang telepon saya belum kok, nggak ada yang telepon saya," katanya.

Rudyatmo, atau biasa disebut Rudy, merupakan sosok yang cukup sentral dalam percaturan politik di Solo. Ia menjadi wakil wali kota pada masa Joko Widodo menjadi wali kota di sana.

Baca juga: Wali Kota Rudyatmo pastikan kampanye Pilkada Surakarta terapkan 3M

Meski demikian, saat disinggung mengenai kesiapannya jika benar tawaran itu datang, Rudyatmo mengaku masih akan mempertimbangkannya. "Pertimbangan masih panjang, antara siap dan tidak. Pertimbangannya ya rahasia, nampaknya enggak (ditawari)-lah," katanya.

Sementara itu, terkait dengan keberangkatannya ke Jakarta dalam waktu dekat, dia menyatakan, karena akan menerima penghargaan terkait Government Award.

Baca juga: Rudyatmo benarkan DPC PDIP Surakarta tolak mundurnya Purnomo

"Dulu khan dapat penghargaan, ini disuruh hadir. Sekalian mau matur (menyampaikan) ke Pak Mendagri (Tito Karnavian) untuk mohon izin mengisi eselon II, III, IV, ini banyak yang kosong. Kalau Plt (pelaksana tugas) semua kasihan wali kota yang baru," katanya.

Ia mengatakan beberapa jabatan yang kosong di antaranya pada Dinas Tenaga Kerja, arsip, BPBD, kerja sama, staf ahli, dan jajaran asisten pemerintahan.
"Habis dari menteri dalam negeri, terus pulang," katanya.

Sebelumnya selain dia, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, juga diisukan akan mengisi kursi yang sama. Batubara sendiri saat ini tengah menghadapi proses hukum pada kasus dugaan korupsi bantuan sosial sebesar Rp17 miliar.

Baca juga: Wali Kota: Empat Puskesmas di Solo ditutup sementara

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020