Tanjungpinang (ANTARA News) - Tim SAR Tanjungpinang, Kepulauan Riau, menghentikan pencarian terhadap kapal patroli milik TNI AL dan tiga korban yang hilang di perairan Lingai, Kepulauan Anambas.

Sesuai standar operasi Badan SAR Nasional, pencarian dihentikan setelah tujuh hari, dan sampai sekarang belum ada tanda-tanda yang ditemukan mengenai keberadaan kapal dan korban yang hilang.

Menurut Kepala SAR Tanjungpinang Bambang Subagyo Rabu malam, seluruh tim penolong gabungan sudah ditarik ke pos masing-masing, namun masih berkoordinasi apabila menemukan petunjuk baru.

Kedalaman laut yang mencapai 65 meter, menurut dia, juga menjadi kendala bagi penyelam untuk mencari bangkai kapal maupun korban yang hilang. "Lautnya cukup dalam, dan arusnya kuat," katanya.

Posisi kapal juga diperkirakan sudah bergeser dari lokasi kejadian akibat terbawa arus kuat di perairan itu.

Kapal patroli milik TNI AL terbakar dan tenggelam di perairan Lingai, Kepulauan Anambas pada Kamis (20/5) sekitar pukul 09.30 WIB.

Kapal tersebut membawa 22 orang penumpang yang sebagian besar pengurus PKK Kabupaten Kepulauan Anambas yang sedang dalam perjalanan kunjungan kerja ke Pulau Jemaja dari Tarempa.

Dalam kejadian itu 19 korban selamat, namun sebagian mengalami luka bakar dan patah tulang, sedangkan tiga korban lainnya hilang.

Tiga korban yang hilang tersebut adalah Mauli Yulianty istri Yusrizal, Pelaksana tugas Bupati Kepulauan Anambas, Serka Hartono anggota TNI AL, dan Dodi Harayudha staf Humas Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas.

(T.KR-NP/M008/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010