Sebenarnya para investor itu menunggu ide-ide yang fresh dan futuristik.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pusat Prestasi Nasional (Pupsresnas) menyelenggarakan Kompetisi Inovasi Bisnis Mahasiswa (KIBM) 2020 untuk melahirkan wirausaha baru di Tanah Air.

“Anda adalah calon-calon juara hebat untuk Indonesia masa depan. Anda yang akan menjadi pilar dan pemimpin masa depan, menciptakan pekerjaan yang baik untuk masyarakat Indonesia. Ini tentunya suatu kebanggaan yang luar biasa,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbud, Wikan Sakarinto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Dia menambahkan mahasiswa yang memiliki jiwa kewirausahaan mampu bersaing secara global dengan mengoptimalkan potensi nasional.

“Tentunya merupakan kebanggaan bagi seluruh peserta yang telah menciptakan inovasi di bidang kewirausahaan dan terus mengembangkan kemampuan wirausaha mahasiswa di Indonesia agar mampu bersaing sampai ke level global dengan mengoptimalkan potensi lokal dan potensi nasional,” tutur Wikan.

Wikan juga berharap para peserta KIBM 2020 ini mampu menciptakan ide-ide bisnis yang mampu mengundang investor yang besar dari dalam dan luar negeri. Sebenarnya para investor itu menunggu ide-ide yang fresh dan futuristik.

“Saya pastikan dana yang terparkir dari investor-investor itu sangat besar dan mereka kalau sudah percaya kepada sebuah ide dan pemilik ide itu, mereka akan jauh lebih percaya diri untuk mengalirkan dana mereka pada start up seperit ini,” imbuhnya.

Peningkatan inovasi, peningkatan pendapatan serta Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) adalah satu keniscayaan dan keharusan. Wikan mengajak para genarasi muda Indonesia untuk merubah pola pikir tidak hanya belajar untuk sekadar mengejar ijazah, tetapi juga berinovasi menciptakan produk untuk berwirausaha.
Baca juga: Mahasiswa UI juarai ajang kompetisi bisnis di Korea
Baca juga: "Startup entrepreneur" peluang usaha pilihan mahasiswa masa kini


KIBM 2020 merupakan salah satu agenda lomba kemahasiswaan tingkat nasional untuk mencapai tujuan membangun semangat kewirausahaan dengan memperkuat jejaring antara akademisi, bisnis dan pemerintah. Di tengah pandemi COVID-19, KIBM 2020 digelar secara dalam jaringan (daring).

Dalam rangkaian kegiatannya, panitia KIBM 2020 menerima 1.141 proposal untuk tiga bidang yaitu bidang akademik (universitas, institut, dan sekolah tinggi), bidang vokasi (politkenik), serta bidang disabilitas. Berdasarkan hasil evaluasi oleh tim juri, terdapat 272 proposal yang lulus seleksi dan menerima bantuan pendanaan sebagai stimulus dalam pengembangan bisnis senilai Rp5 juta sampai dengan Rp15 juta. Dana tersebut di peruntukan bagi setiap usulan yang lolos seleksi pada seluruh kategori yang terdiri dari 202 bidang akademik, 59 bidang vokasi, dan 11 bidang disabilitas.

“Kami mengucapkan selamat kepada para finalis yang telah lulus ke Babak Final KIBM 2020, baik dari bidang akademik, vokasi dan disablitas. Kami beranggapan bahwa seluruh finalis adalah juara untuk kompetisi ini dan anda adalah calaon-calon juara hebat untuk Indonesia masa depan,” kata Wikan.

Wikan Sakarinto juga mengungkapkan rasa bangganya atas capaian mahasiswa disabilitas yang telah membangun motivasi bagi teman-temannya.

“Kami bangga dengan kalian. Kalian tetap kami harapkan mampu membangun kesadaran, motivasi, dan kepercayaan diri mahasiswa inklusi dalam berwirausaha,” tambah dia.
Baca juga: Mahasiswa SB-IPB pelajari bisnis Perum LKBN Antara

Para juara

Selama periode 30 Agustus hingga 9 November 2020, para mahasiswa melaksanakan bisnisnya dengan didampingi oleh dosen pembimbing. Tahap selanjutnya adalah konsultasi potensial HaKI atas karya dan kreatifitas mahasiswa peserta KIBM 2020.

Sebagai bentuk apresiasi, Puspresnas memberikan piagam kepada lima tim terbaik dari masing-masing bidang. Terbaik pertama pada bidang vokasi diraih oleh tim dari Universitas Brawijaya dengan usaha yang bernama MYECO.

Terbaik kedua diraih oleh tim dari Politeknik Negeri Lhokseumawe dengan nama usaha Coffee Pomade, dan terbaik ketiga diraih oleh tim dari Politeknik Negeri Malang dengan nama usaha The Kulit Jeruk (O’PELE). Sebagai harapan I dan II diraih oleh tim dari Politkenik Elektronika Negeri Surabaya dengan nama usaha OTOMUS dan Politeknik Negeri Lampung dengan nama usaha CEWA.

Selanjutnya, terbaik pertama pada bidang akademik diraih oleh tim dari Universitas Udayana dengan nama usaha Wijaya Vegetables, terbaik kedua diraih oleh tim dari Institut Teknologi Sepuluh November dengan nama usaha PUSTOC, dan terbaik ketiga diraih oleh tim dari Universitas Buana Perjuangan Karawang dengan nama usaha UBEPE Kreatif Mandiri. Harapan I diraih oleh tim dari Universitas Dian Nuswantoro dengan nama usaha BukaKata.id dan harapan II diraih oleh tim dari Universitas Syah Kuala dengan nama usaha Biolotion.

Sementara itu, terbaik pertama pada bidang disabilitas diraih oleh tim dari Universitas Agung Podomoro dengan nama usaha Technical Tools, terbaik kedua diraih oleh tim dari Universitas Negeri Surabaya dengan nama usaha ADEN : Re Branding Product Fres – Frozen Food, dan terbaik ketiga diraih oleh tim dari Universitas Tidar dengan nama usaha Kaos Juga Bisa Berkata. Harapan I diraih oleh tim dari Universitas Dian Nuswantoro dengan nama usaha POPK (Smart Mirror) dan harapan II diraih oleh tim dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta dengan nama usaha ORGALIF (Organik Kanggo Inklusif).
 

“Kalian semua adalah juaranya, tetapi jangan cukup puas dengan juara di kompetisi ini. Juaralah di dunia ini. Insya Allah kalian akan menjadi wirausaha-wirausaha muda yang tumbuh dan lahir dari perguruan tinggi Indonesia,” tutup Wikan.
Baca juga: Pengajar: Kampus harus dorong mahasiswa terjun langsung ke bisnis
Baca juga: Praktisi: Mahasiswa dapat manfaatkan pandemi untuk berusaha


Pewarta: Indriani
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020