Ibnu Hadjar merupakan salah satu dari tujuh orang budayawan lain di Indonesia yang menerima penghargaan "Pelestari Budaya dan Pin Lesatan Garuda
Pangkalpinang (ANTARA) - Salah seorang budayawan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Datuk Ibnu Hadjar menerima Penghargaan Pelestari Budaya dan Pin Lesatan Garuda dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia atas dedikasi melestarikan Budaya Melayu di provinsi setempat.

"Dedikasi dan pengabdian Ibnu Hadjar sebagai Pelestari Adat Melayu Bangka, beliau pantas menerima penghargaan di bidang seni dan budaya ini," kata perwakilan Kemendikbud RI, Iskandar Eko Priono didampingi Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan saat penyerahan penghargaan di Pangkalpinang, Minggu.

Ia mengatakan Ibnu Hadjar merupakan salah satu dari tujuh orang budayawan lain di Indonesia yang menerima penghargaan "Pelestari Budaya" dan pin lesatan garuda. Selain itu, Kemendikbud juga memberikan apresiasi dalam bentuk uang senilai Rp50 juta.

"Pin ini berbentuk lesatan garuda yang terbang menjelajah menguasai langit dan membawa keanggunan kebudayaan nusantara di penjuru negeri ini," ujarnya.
Baca juga: Menelisik Rumah Tenun Kampung Bandar, menjaga Budaya Melayu
Baca juga: Pengabdian masyarakat budaya Melayu digagas dosen Unimed


Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan mengapresiasi Datuk Ibnu Hadjar, karena mengharumkan nama Babel yang diakui di seluruh Indonesia.

"Beliau adalah sosok yang pantas untuk menjadi contoh bagi generasi muda atas konsistensinya melestarikan kebudayaan Babel," katanya.

Menurut dia anak-anak muda sekarang harus mampu melestarikan adat dan kebudayaan yang ada, agar budaya adat melayu ini terjaga dengan baik.

"Di era globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat ini, budaya harus tetap dijaga dan dilestarikan di kehidupan sehari-hari masyarakat khususnya generasi penerus bangsa ini," katanya.

Datuk Ibnu Hadjar mengaku sangat berbahagia atas penghargaan pin lesatan garuda ini.

"Terima kasih kepada Gubernur Erzaldi berserta perwakilan Kemendikbud atas apresiasi yang diberikan. Saya berharap sekali budaya Babel terus dikembangkan oleh generasi-generasi muda," katanya.
Baca juga: Batam lestarikan budaya hantaran Melayu
Baca juga: Bahasa Melayu Pontianak ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda

Pewarta: Aprionis
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020