Jakarta (ANTARA) - Pada Kamis (5/11), Gunung Sinabung di Sumatera Utara meluncurkan awan panas dan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah aktivitas seismiknya meningkat sehingga statusnya dinaikkan dari waspada menjadi siaga.

Selain itu ada warta mengenai mitigasi dampak letusan Merapi di beberapa daerah dan upaya pemenuhan kebutuhan vaksin COVID-19 yang bisa disimak kembali dalam rangkuman berita berikut.

Gunung Sinabung luncurkan awan panas

Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo Natanail Perangin-angin mengatakan Gunung Sinabung pada Kamis sekitar pukul 12.00 WIB meletus dan meluncurkan awan panas sejauh 2.000 meter ke arah timur dan tenggara.

Status Gunung Merapi naik menjadi siaga

Status Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dinaikkan dari waspada menjadi siaga sejak Kamis (5/11) pukul 12.00 WIB karena aktivitas seismik gunung berapi itu belakangan meningkat signifikan.

Sleman tetapkan status darurat bencana

Pemerintah Kabupaten Sleman di Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan status darurat siaga bencana erupsi Gunung Merapi menyusul peningkatan status aktivitas gunung tersebut dari waspada menjadi siaga pada Kamis.

Aktivitas Merapi meningkat, warga desa di Magelang disiagakan

Warga di sejumlah desa di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah disiagakan untuk menghadapi dampak erupsi Gunung Merapi menyusul peningkatan status aktivitas vulkanik gunung itu dari waspada menjadi siaga pada Kamis.

Eijkman: Kapasitas global baru bisa penuhi separuh kebutuhan vaksin penduduk dunia

Kepala Lembaga Biologi Molekular Eijkman Amin Soebandrio mengatakan bahwa kapasitas produksi vaksin dunia diperkirakan baru mampu memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19 bagi separuh penduduk dunia.

"Kapasitas produksi vaksin dunia hanya kurang lebih separuh dari jumlah penduduk dunia jadi banyak negara yang tidak mampu atau mau memproduksi vaksin sendiri karena pertimbangan ekonomi dan sebagainya," katanya.

 

Pewarta: Katriana
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020