Mukomuko (ANTARA) - Kepala Puskesmas Penarik Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Dr Budi Santoso (41) meninggal dunia pada Sabtu dini hari setelah sekitar beberapa hari terakhir menjalani perawatan sebagai pasien COVID-19 di rumah sakit M Yunus Bengkulu.

“Kepala Puskesmas Penarik ini adalah pasien COVID-19 atau kasus 57 yang dirawat di rumah sakit M Yunus Bengkulu. Pagi ini jasad diberangkatkan ke Muaro Bungo, Jambi, dan dimakamkan di sana,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Bustam Bustomo dalam keterangannya di Mukomuko, Sabtu.

Kepala Puskesmas di Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko sejak dinyatakan positif COVID-19 lalu dirawat di rumah sakit M Yunus Bengkulu hingga meninggal dunia pada Sabtu, belum dinyatakan sembuh dari penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini.

Jumlah pasien COVID-19 di daerah itu yang meninggal dunia bertambah menjadi empat orang.

Baca juga: Satgas Mukomuko jajaki kerja sama tes usap cepat

Baca juga: Kasus COVID-19 di Mukomuko bertambah lima orang


Ia menyebutkan saat ini jumlah kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Mukomuko bertambah empat orang dari sebelumnya sebanyak 59, kini menjadi 63 orang.

Keempat orang tersebut, satu dari Kecamatan Kota Mukomuko, satu dari Kecamatan Air Manjuto, satu dari Kecamatan Penarik dan satu dari Kecamatan Pondok Suguh.

Dari sebanyak empat orang yang dinyatakan positif COVID-19 tersebut, salah satu di antaranya setelah kontak erat dengan dua orang pasien COVID-19 dari Kecamatan Penarik.

Dari sebanyak 63 orang yang positif COVID-19 tersebut, sebanyak 54 orang di antaranya dinyatakan sembuh, lima orang pasien COVID-19 tanpa gejala menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

Selanjutnya Ia mengingatkan agar warga di daerah ini tetap waspada dan melakukan berbagai aktivitas memperhatikan protokol kesehatan, hindari kerumunan dan banyak diam di rumah.*

Baca juga: Dinkes : tiga klaster penularan COVID-19 di Mukomuko

Baca juga: Enam nakes positif COVID-19, puluhan warga Mukomuko dites usap

Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020