Mamuju (ANTARA) - Kementerian Kesehatan mendukung pembukaan pendidikan kedokteran di Provinsi Sulawesi Barat, kata Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar.

"Alhamdulillah, Kementerian Kesehatan memberi persetujuan untuk pembukaan pendidikan kedokteran di Sulbar. Insya Allah, penerimaan mulai tahun akademi 2021 dengan beasiswa dari APBN, yang diharapkan berjalan sesuai rencana," kata Ali Baal Masdar, di Mamuju, Jumat.

Penegasan itu disampaikan Gubernur setelah melakukan kunjungan ke kantor Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Kamis (22/10).

Pada kunjungan tersebut, Gubernur didampingi beberapa pejabat pemprov, diantaranya Sekretaris Provinsi Muhammad Idris, Kepala Bappeda Khaeruddin Anas, Kepala BPKAD Amujib dan Dewan Pakar Gubernur Yundini Husni Djamaluddin.

Baca juga: Dokter spesialis mata belum ada di RSUD Regional Sulawesi Barat

Baca juga: Mahasiswa desak pemda Sulbar tuntaskan soal mundurnya 17 dokter


Di kantor Kemenkes, Gubernur diterima Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Prof dr Abdul Kadir yang didampingi Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Dr Andi Saguni dan Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional,Dr Wiendra Woworuntu.

Pertemuan itu lanjut Gubernur menghasilkan persetujuan dan dukungan Kemenkes terhadap pembukaan pendidikan kedokteran untuk mengatasi kekurangan tenaga dokter di Sulawesi Barat.

"Sehubungan dengan itu, kelas rumah sakit akan ditingkatkan dari C ke kelas B untuk mendukung kehadiran pendidikan kedokteran di daerah ini," ucapnya.

"Pemprov telah menyiapkan juga lahan dan persiapan lainnya untuk infrastruktur pendidikan kedokteran pertama di Sulbar tersebut," ujar Ali Baal Masdar.

Dukungan untuk pembukaan pendidikan kedokteran di Sulbar kata Ali Baal Masdar juga diberikan pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Saat bertemu Dirjen Pendidikan Tinggi Prof Ir Nizam, beliau juga menyetujui dan mendukung pendirian pendidikan kedokteran dalam mengawal kualitas pendidikan kedokteran," kata Ali Baal Masdar.

Kesepakatan lain, ujar Gubernur, juga akan dilakukan koordinasi dengan lembaga perguruan tinggi pengampu, yaitu Universitas Hasanuddin Makassar untuk membuat skema dan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam rangka pendirian pendidikan kedokteran di Sulbar.

"Terkait hal tersebut, akan segera dibentuk tim kerja untuk menyusun langkah-langkah dan strategi dalam mempersiapkan pendidikan kedokteran yang sesuai kondisi di Provinsi Sulawesi Barat," ujar Ali Baal Masdar.*

Baca juga: 17 dokter spesialis RSUD Sulbar mengundurkan diri

Pewarta: Amirullah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020