Jajaran Direksi Pupuk Kaltim terus berkomitmen menerapkan GRC dalam setiap pengambilan keputusan
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi dinobatkan sebagai “The Most Committed GRC Leader” karena dinilai berkomitmen penuh dalam menjalankan aktivitas bisnis perusahaan, sekaligus mendorong penerapan manajemen risiko individu serta budaya sadar risiko di lingkungan perusahaan.

“Jajaran Direksi Pupuk Kaltim terus berkomitmen menerapkan GRC dalam setiap pengambilan keputusan, dengan peran dan tanggung jawab yang terbagi pada sejumlah kebijakan, di antaranya menetapkan dan mengevaluasi kebijakan pedoman maupun prosedur penerapan GCG, serta manajemen risiko dan kepatuhan secara berkala,” kata Rahmad Pribadi, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Penerapan Governance, Risk, and Compliance (GRC) mengacu pada pelaksanaan proses bisnis Pupuk Kaltim sesuai penerapan tata kelola perusahaan yang menitikberatkan pada transparansi, akuntabilitas, independensi, responsibility dan fairness.

Selanjutnya menerapkan dan mensosialisasikan GCG, manajemen risiko dan kepatuhan sesuai prinsip GCG, membangun komitmen dan awareness penerapan GCG, serta manajemen risiko dan kepatuhan di seluruh lini bisnis Pupuk Kaltim.

Baca juga: Pupuk Kaltim raih tiga penghargaan Top GRC Award 2020

Penghargaan The Most Committed GRC Leader diterima pada ajang TOP GRC Award 2020 yang digelar TOP Bussiness bekerja sama dengan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). Penghargaan ini menyusul dua kategori yang berhasil diraih Pupuk Kaltim, yakni TOP GRC 2020 dengan predikat 4 stars dan TOP Board of Commissioner GRC.

“Pengambilan keputusan dilandasi prinsip tata kelola perusahaan yang baik, serta kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku dengan mempertimbangkan manajemen risiko,” ujar Rahmad.

Dari peran dan tanggungjawab yang dijalankan, skor GCG Pupuk Kaltim mencapai predikat sangat baik sesuai asesmen Kementerian BUMN, serta mendapat predikat Most Trusted Company berdasarkan Corporate Governance Perception Index (CGPI).

Hal itu dilihat dari penerapan sistem dan kebijakan GCG dengan dampak positif ke perusahaan, mulai tata kelola yang lebih profesional, independensi tata kerja dewan komisaris dan direksi, pengelolaan anak perusahaan yang lebih profesional, hingga pengawasan dan advice yang lebih efektif dan efisien dari dewan komisaris kepada direksi.

Baca juga: Pupuk Kaltim raih penghargaan AREA 2020

Sedangkan untuk sistem dan kebijakan manajemen kepatuhan, penerapan kode etik di lingkungan Pupuk Kaltim memberi dampak pengelolaan perusahaan dengan nilai moral tinggi, sekaligus mampu mencegah terjadinya kecurangan (fraud) dan perusahaan terhindar dari risiko kasus hukum.

Untuk kebijakan manajemen risiko, Pupuk Kaltim telah menyusun roadmap, kebijakan dan pedoman berbasis ISO 31000 melalui SK Direksi, termasuk mengatur pengelola dan Key Person MR, HIRARC dan Asdam, hingga kewajiban pelaporan risiko individu seluruh karyawan sesuai prosedur penerapan manajemen risiko.

“Penilaian GCG Pupuk Kaltim meningkat setiap tahun dan tertinggi dari seluruh anak usaha Pupuk Indonesia. Seluruh capaian tersebut akan terus dipertahankan dan ditingkatkan, karena telah menjadi budaya kerja di Pupuk Kaltim,” ujar Rahmad Pribadi.

Baca juga: Tingkatkan penanganan COVID-19, RS Pupuk Kaltim operasikan Lab PCR

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020