alan baru ini nantinya tidak hanya percepatan menuju GBT saja, melainkan jalan percepatan menuju Surabaya–Gresik, Surabaya–Mojokerto juga.
Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meminta Proyek Simpang Susun Romokalisari Jalan Tol Surabaya-Gresik sepanjang 1,6 kilometer bisa dipercepat.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya, Sabtu, mengatakan sebenarnya rencana awal Pemkot Surabaya yang akan membangun jalan itu, namun karena ada pandemi COVID-19 maka Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) akhirnya membantu membangun akses jalan baru.

"Jalan baru ini nantinya tidak hanya percepatan menuju GBT (Gelora Bung Tomo) saja, melainkan jalan percepatan menuju Surabaya–Gresik, Surabaya–Mojokerto juga. Waktu itu saya menghadap Bapak Presiden Jokowi untuk dibantu," kata Wali Kota Risma.

Baca juga: Pembangunan tiga lapangan latihan di GBT ditargetkan selesai Desember

Untuk itu wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini menyampaikan terima kasih kepada semua pihak terutama Kementerian PUPR, BPJT dan PT Margabumi Matraraya.

Selain itu, kata Risma, tahun 2021 Kota Surabaya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Oleh sebab itu, Risma mempercepat pengerjaan berbagai persiapan Piala Dunia termasuk akses jalannya.
Baca juga: Kementerian PUPR koordinasi dengan pemda terkait Piala Dunia U-20

"Kemarin saat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali datang mengatakan stadion yang paling siap adalah di Kota Pahlawan. Karena kami berusaha memenuhi permintaan sesuai dengan standar yang ditentukan oleh Federation of International Football Association (FIFA)," katanya.

Pada Jumat 9 Oktober 2020 Wali Kota Risma bersama jajarannya menghadiri acara peletakan batu pertama Proyek Modifikasi Simpang Susun Romokalisari Jalan Tol Surabaya-Gresik . Acara itu dihadiri Direktur Jendral (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Raharian, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, dan Direktur Utama PT Margabumi Matraraya Yenny Shintawati.

Direktur Jendral (Dirjen) Bina Marga Hedy Raharian di acara tersebut mengatakan proyek yang ditargetkan rampung pada Juli 2021 itu akan terus dipantau progres pembangunan dari hari ke hari. Bahkan ia menyatakan akan intens berkunjung untuk memastikan kualitas pembangunan jalan tersebut.

"Jadi kami akan sering silaturahmi kualitas. Supaya warga nyaman dan menjamin kenyamanan dan keselamatan warga," kata Hedy Raharian.

Baca juga: Realisasi belanja infrastruktur Kementerian PUPR capai 59,5 persen



 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020