Pertama, menurut saya adalah jika dibandingkan dari sisi jumlah penduduk. Ini (Indonesia) pasar yang besar dibandingkan Vietnam
Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo menyatakan Indonesia lebih banyak memiliki potensi sebagai tempat berinvestasi dibandingkan dengan Vietnam.

“Pertama, menurut saya adalah jika dibandingkan dari sisi jumlah penduduk. Ini (Indonesia) pasar yang besar dibandingkan Vietnam,” katanya dalam acara Special Economic Zones (SEZs): Indonesia New World Economic Paradigm di Jakarta, Kamis.

Wahyu menuturkan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 260 juta jiwa menjadi satu keuntungan tersendiri bagi investor karena merupakan pangsa pasar yang sangat besar.

Baca juga: Pemerintah perlu gencarkan investasi dukung ekonomi hijau

“Jadi menurut saya dengan pasar yang bagus dengan jumlah penduduk Indonesia saya rasa kita akan memiliki keuntungan lebih bagi investor untuk berinvestasi di Indonesia,” katanya.

Tak hanya itu, Wahyu mengatakan lokasi Indonesia yang strategis dan berada di jalur perdagangan internasional maupun negara-negara seperti Australia, India, dan Eropa, juga menjadi sebuah potensi yang besar.

“Kami dekat dengan Australia. Kami juga dekat dengan India dan ke Eropa dibandingkan dengan Vietnam. Jadi saya pikir ini didasarkan pada lokasi. Saya pikir investor akan lebih banyak mendapat keuntungan,” ujarnya.

Di sisi lain, Wahyu tak memungkiri bahwa iklim investasi di Indonesia masih perlu diperbaiki dalam rangka menarik para investor datang ke Tanah Air.

Baca juga: Indonesia perlu gali peluang FDI sektor yang tahan dampak pandemi

“Kami coba untuk memperbaiki iklim investasi kami. Ini sebenarnya jauh dengan Vietnam,” ujarnya.

Ia menegaskan pemerintah akan terus membenahi iklim investasi di Indonesia yang selama ini menjadi persoalan utama  melalui Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja.

“Menurut saya ini selalu menjadi bidang yang ingin disederhanakan oleh Presiden Jokowi dalam birokrasi,” ujarnya.

Wahyu tak menangkal birokrasi merupakan penghambat berkembangnya investasi di Indonesia. Namun ia yakin bahwa upaya pemerintah dalam memperbaikinya melalui Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja akan membuahkan hasil.

Baca juga: Legislator: Perlu ada terobosan agar investor tertarik investasi EBT

 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020