Manokwari (ANTARA) - Ketua pelaksana harian percepatan penanganan COVID-19 Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Henri Sembiring mengingatkan seluruh tenaga kesehatan (nakes) di daerah tersebut tidak meremehkan penggunaan alat pelindung diri (APD) saat memberi pelayanan.

"Minimal APD level dua yaitu masker dan handsbone (sarung tangan). Jangan ada yang bikin diri inti (jago) siapa pun bisa kena," ucap Henri di Manokwari, Selasa.

Dia menyebutkan saat ini sudah 21 nakes di Manokwari terkonfirmasi positif COVID-19. Hal ini berdampak pada pelayanan kesehatan di kota buah tersebut.

"Siapa pun, tenaga kesehatan baik dokter, perawat, petugas obat, termasuk relawan COVID-19 jangan remehkan APD. Terlepas dari pasien itu jujur atau tidak, penggunaan APD untuk nakes itu wajib sebagai upaya untuk melindungi diri agar tidak tertular," ujarnya lagi.

Baca juga: Empat fasilitas kesehatan di Manokwari tutup akibat COVID-19

Baca juga: Satgas: Semakin banyak nakes di Papua Barat terpapar COVID-19


Nakes di Manokwari, menurut Sembiring, harus belajar dengan kasus yang terjadi di Semarang, Jawa Tengah. Ratusan nakes terpapar COVID-19 karena tertular dari pasien.

Ia mengungkapkan, RSUD Manokwari hingga saat ini terhitung sudah kali ketiga meliburkan sejumlah pelayanan karena tenaga kesehatan di bidang pelayanan rumah sakit terpapar COVID-19.

Sembiring pada kesempatan sebelumnya mengatakan 21 nakes yang terkonfirmasi positif itu, yakni 12 orang di RSUD Manokwari, Puskesmas Pasir Putih enam orang, Puskesmas Maripi satu orang, Puskesmas Sanggeng satu dan satu orang lainnya nakes di fasilitas karantina,

Selain itu masih ada yang saat ini menunggu hasil pemeriksaan real time polymerase chain reaction (RT-PCR).

Empat fasilitas kesehatan memutuskan untuk menutup sementara pelayanan, yakni Puskesmas Pasir Putih, Puskesmas Sanggeng, Puskesmas Maripi serta ruang bedah RSUD Manokwari.

"Puskesmas Pasir Putih tutup selama dua pekan kemarin surat edaran resmi dari kepala Puskesmas sudah keluar. Begitu pula ruang bedah RSUD Manokwari sudah ditutup sejak beberapa hari lalu," katanya.

Sedangkan Puskesmas Maripi dan Sanggeng, kata dia, ditutup sementara karena masih menunggu hasil pemeriksaan RT-PCR dari sampel usap para petugas medis yang lain. Jika banyak nakes di dua Puskesmas itu terkonfirmasi positif maka penutupan layanan akan berlanjut.*

Baca juga: Manokwari belum terima juknis pembayaran insentif nakes COVID-19

Pewarta: Toyiban
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020