Wajar kalau arus modal asing kembali masuk ke dalam pasar dalam negeri karena Indonesia secara fundamental masih cukup kuat ekonominya
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan masih melanjutkan tren positif di tengah mata uang kawasan yang bergerak variatif.

Rupiah ditutup menguat 35 poin atau 0,24 persen menjadi Rp14.700 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.735 per dolar AS.

"Wajar kalau arus modal asing kembali masuk ke dalam pasar dalam negeri karena Indonesia secara fundamental masih cukup kuat ekonominya," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin.

Baca juga: BI catat modal asing masuk RI triwulan II-2020 capai 10,2 miliar dolar

Baca juga: BI: Aliran modal asing keluar capai 0,75 miliar dolar


Dari eksternal, pasar mengalihkan fokus mereka ke Gubernur The Fed Jerome Powell, yang dijadwalkan tampil di depan Kongres AS akhir pekan ini, untuk panduan lebih lanjut tentang pendekatan bank sentral AS itu terhadap inflasi.

Sementara itu dari pemerintah, Presiden AS Donald Trump mengindikasikan stimulus yang lebih besar dari 2 triliun dolar AS.

Meski demikian Partai Republik dan Partai Demokrat masih belum sepakat akan besarnya stimulus tambahan yang akan digelontorkan, sehingga sampai saat ini belum ada kepastian tentang tunjangan tersebut.

Baca juga: Rupiah menguat, terkerek efek stimulus besar-besaran pemerintah AS

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.670 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.670 per dolar AS hingga Rp15.200 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.723 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.768 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Senin pagi menguat 65 poin
 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020