Banjarmasin (ANTARA) - Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan COVID-19 Hidayatullah Muttaqin SE, MSI, Pg.D berharap tes PCR
untuk COVID-19 jangan sampai kendur mengingat pertumbuhan kasus baru positif belum juga melandai.

"Jumlah tes PCR nasional baru melibatkan 1,62 juta penduduk atau mencapai 6.019 tes per satu juta penduduk. Jumlah tes ini sangat rendah jika melihat tren peningkatan kasus positif," katanya di Banjarmasin, Jumat.

Menurut Taqin, minimnya pertumbuhan kasus baru COVID-19 di sebagian wilayah di Indonesia, termasuk berkurangnya jumlah daerah dengan status zona merah mungkin terkait dengan rendahnya rasio tes PCR.

Artinya, pertumbuhan kasus baru pada saat ini berpotensi belum mencerminkan pertumbuhan kasus riil. Untuk itu, meningkatkan jumlah tes PCR secara masif sangat diperlukan mendeteksi keberadaan penduduk yang terinfeksi COVID-19.

Baca juga: Gugus tugas Kalsel temukan 873 kasus baru COVID-19

Baca juga: Sarana tes usap massal COVID-19 di HSU sudah siap dilaksanakan


Dia pun menilai langkah Pemprov DKI Jakarta sudah tepat dengan jumlah tes PCR sangat besar. Per 16 September, ada lebih dari 770 ribu penduduk yang menjalani tes PCR, sehingga rasio tes sudah mencapai 72.864 per satu juta penduduk.

"Faktor jumlah tes yang masif inilah yang menyebabkan penduduk yang terinfeksi COVID-19 di Jakarta lebih banyak terdeteksi dibandingkan daerah lainnya di Indonesia. Ini langkah yang benar dan selayaknya ditiru daerah lain," ujarnya.

Sudah saatnya pemerintah daerah mengambil sikap terbuka dalam upaya mengatasi pandemi COVID-19. Karena semakin tertutup apalagi alergi dengan penambahan kasus baru melalui pelaksanaan tes secara masif, maka menjadi bom waktu yang menjadi ancaman besar di kemudian hari.

"Upaya lain di samping penerapan protokol kesehatan secara ketat, kebijakan pengendalian mobilitas penduduk menjadi sangat penting untuk memutus mata rantai penularan COVID-19," ucapnya.*

Baca juga: Risma resmikan Labkesda untuk tes usap COVID-19 gratis warga Surabaya

Baca juga: DKI Jakarta laksanakan prosedur baru uji usap sesuai pedoman Kemenkes

Pewarta: Firman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020