Jakarta (Antara) -- Begitu banyaknya kegiatan sosial dan interaksi dengan masyarakat yang dilakukan oleh tim Indonesia Care tentunya menimbulkan potensi tertular virus Covid-19. Untuk mencegah penularan, seluruh tim Indonesia Care mengikuti terapi rempah Papua di pesantren Nuu Waar di Bekasi, Jawa Barat.

Direktur eksekutif Indonesia Care, Lukman Azis mengaku bahwa dia merasakan manfaat luar biasa pasca mengikuti terapi selama satu jam tersebut.

"Pertama kita akan diberikan minuman yang sangat pahit. Dilarang makan dan minum sebelum menjalani terapi. Setelah itu kita diminta masuk dalam satu ruangan bilik bambu yang didalamnya telah diuapi ramuan 75 jenis rempah dari tanah Papua," paparnya. 

Dalam hitungan detik, lanjut Lukman keringat mengucur deras bak mandi pancuran. "Bahkan lendir, air mata hingga dahak keluar semua. Walau begitu Mata tidak terasa sakit dengan kepulan asap tebal," ujarnya menceritakan pengalaman 11 menit di dalam bilik terapi yang disebut woukouf tersebut.

Di tempat sama, pemilik pesantren, Ustadz Fadlan Garamathan mengatakan, terapi ini ia dapatkan dari turun temurun, dan sama sekali tidak ia komersialisasikan.

"Saya murni tergerak atas perjuangan teman-teman di Indonesia Care, sehingga saya ajak kesini untuk mencoba terapi ini guna membantu mencegah terhindar dari penularan Covid-19," kata ustadz keturunan Papua ini.

Berdiri di atas lahan seluas 32 hektar, pesantren Nuu Waar dihuni lebih dari 1.000 santri yang sebagian besar asli Papua. Ustadz Fadlan para santri ini selanjutnya bisa turun ke tanah Papua untuk berdakwah setelah lepas dari pesantren Nuu Waar.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020