Semua pintu keluar masuk ekspor impor harus dipastikan bebas dari hama dan bakteri
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia (Aspphami) dapat menjadi bagian penting dalam pengendalian hama dan bakteri pada semua komoditas pangan yang diimpor maupun ekspor.

Dalam pembukaan Musyawarah Nasional IV Aspphami, Mentan Syahrul meminta agar asosiasi mampu bekerja sama dengan Badan Karantina Pertanian guna melakukan pemindaian (screening) pada setiap komoditas pangan yang masuk ke Indonesia.

"Semua pintu keluar masuk ekspor impor harus dipastikan bebas dari hama dan bakteri. Kita semua harus bisa memperkuat negara ini dengan baik," kata Mentan saat membuka Musyawaran Nasional IV Aspphami di Bekasi, Jawa Barat, Kamis.

Menurut Mentan, penyebaran hama dan bakteri harus benar-benar diperhatikan secara serius untuk memastikan masyarakat dalam kondisi sehat. Hama dan bakteri tidak boleh masuk ke dalam produk maupun makanan Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama Ketua DPP Aspphami Boyke Arie Pahlevi mendukung kebijakan Kementerian Pertanian dalam memperketat pemeriksaan keluar masuk komoditas ekspor dan impor pertanian.

"Kami mendukung semua kegiatan Kementan terkait pemeriksaan ekspor impor secara ketat. Bahkan kami sudah memiliki anggota Aspphami yang tersebar di semua pintu pelabuhan dan penerbangan," kata Boyke.

Boyke menambahkan saat ini sudah ada 90 perusahaan yang tercatat siap memperkuat kebijakan Kementan. Perusahaan pengendali hama tersebut akan bekerja dan memastikan pelaksanaan fumigasi secara serentak.

"Apa yang dikatakan pak Menteri akan kami laksanakan dengan baik, terutama untuk kesehatan masyarakat. Peran fumigasi ini akan kita dorong di semua wilayah," kata Boyke.

Baca juga: Balitbangtan rekomendasikan pengendalian hama terpadu bawang merah
Baca juga: Antisipasi gagal panen, Kementan lakukan pengendalian wereng coklat

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020