Mamuju (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, mengerahkan personel ke Kecamatan Bonehau untuk membantu warga yang terdampak banjir di tiga desa di kawasan itu.

Kepala Kantor Basarnas Mamuju Saidar Rahmanjaya, di Mamuju, Selasa, mengatakan informasi terjadinya banjir di Kecamatan Bonehau itu diterima Kantor Basarnas pada Senin dini hari (7/9) sekitar pukul 03. 00 WITA.

"Kami menerima informasi terjadinya bencana banjir di Kecamatan Bonehau itu dari Frangky Irawan, Ketua Gerakan Angkatan Muda Indo Mamuju pada Senin dini hari (7/9) sekitar pukul 03.00 WITA. Lokasi banjir berjarak sekitar 48,6 kilometer dari Kantor Basarnas Mamuju," ujar Saidar Rahmanjaya.

Kemudian, pada Senin malam sekitar pukul 00. 05 WITA, lanjut Saidar Rahmanjaya, Tim Rescue Kantor Basarnas Mamuju diberangkatkan menuju lokasi banjir di Kecamatan Bonehau dengan menggunakan rescue car serta peralatan pendukung untuk membantu warga di tiga desa yang terendam.

Baca juga: Banjir rendam poros Mamuju Tengah

Baca juga: Banjir Mamuju Tengah mulai surut


"Tim penyelamat Kantor Basarnas selanjutnya melakukan koordinasi dengan semua instansi terkait dan potensi SAR yang ada di lokasi bencana untuk melakukan bantuan pertolongan dan evakuasi terhadap korban banjir," ujar Saidar Rahmanjaya

Berdasarkan informasi yang diterima Kantor Basarnas Mamuju kata Saidar Rahmanjaya, terdapat sedikitnya 60 Kepala Keluarga yang berada di tiga desa yang terdampak banjir di Kecamatan Bonehau.

Tiga desa yang terendam banjir di Kecamatan Bonehau lanjut Saidar Rahmanjaya, yakni Desa Bonehau, Desa Hinua dan Desa Banua Ada.

"Kami tetap mengingatkan personel yang diterjunkan ke lokasi banjir agar tetap mengikuti aturan pemerintah tentang protokol kesehatan selama masa pandemi COVID-19 dan yang paling utama adalah keselamatan dan kesehatan tim di lapangan untuk selalu di perhatikan," ujar Saidar Rahmanjaya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun hingga Selasa sore menyebutkan, banjir yang melanda di tiga desa di wilayah Kecamatan Bonehau, menyebabkan sejumlah rumah rusak.

Banjir tersebut, menurut penuturan warga, disebabkan curah hujan yang tinggi sejak Ahad malam (6/9) sekitar pukul 19.00 WITA hingga Selasa dinihari (7/9) sekitar pukul 02. 00 WITA sehingga menyebabkan sungai di Bonehau meluap dan merendam rumah-rumah warga.*

Baca juga: Pemuda Pancasila bantu korban banjir Mamuju

Baca juga: Jembatan darurat didirikan untuk atasi jembatan amblas di Mamuju

Pewarta: Amirullah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020