BUMN sebagai unit usaha pemerintah harus ada keberpihakan pada UMKM dan koperasi sebagai representasi ekonomi rakyat yang digerakkan oleh kalangan akar rumput.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan mendukung realisasi rencana Pemerintah untuk melakukan perombakan Gedung Sarinah untuk menghidupkan kembali usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Syarief Hasan dalam rilisnya yang diterima di Jakarta, Jumat, menilai hal itu tepat, apalagi saat ini di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi akibat pandemi COVID-19.

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat ini memandang PT Sarinah yang merupakan BUMN di bidang ritel dan perdagangan harus membantu UMKM dan koperasi.

Baca juga: Direnovasi, Gedung Sarinah ditargetkan rampung Agustus 2021

BUMN, khususnya PT Sarinah, kata dia, memang sudah seharusnya menjadikan UMKM sebagai mitra sekaligus usaha binaan agar bisa bertumbuh dengan cepat.

"Sebenarnya konsep ini sudah saya rintis dan sudah berjalan saat saya menjadi menteri, konsep membantu pemasaran produk-produk UMKM dan koperasi seluruh Indonesia," katanya.

Hal itu, kata dia, direalisasikan di Gedung SMESCO Jakarta, milik Kementerian Koperasi dan UKM RI.

Ia ketika itu juga membangun mitra antara pelaku UMKM dan koperasi dengan pelaku ritel swasta besar agar rantai distribusi produk UMKM dan koperasi bisa lebih cepat meluas.

"Dikenal dengan efisien sehingga dengan mudah dibeli oleh konsumen. Namun, konsep tersebut semua berubah dan tidak jelas pada era Presiden Jokowi. Saya mendukung bila konsep tersebut dihidupkan kembali," kata Syarief Hasan.

Baca juga: Dirut Sarinah sebut konsep mal tidak akan saingi Grand Indonesia

Menurut dia, BUMN dan UMKM adalah pilar ekonomi kerakyatan nasional yang dapat mewujudkan cita-cita kemandirian ekonomi.

"BUMN sebagai unit usaha pemerintah harus ada keberpihakan pada UMKM dan koperasi sebagai representasi ekonomi rakyat yang digerakkan oleh kalangan akar rumput," ucapnya.

Mantan Menteri Koperasi UMKM ini menyebutkan UMKM dan koperasi adalah tulang punggung dan penyangga utama ekonomi Indonesia.

"UMKM dan koperasi berkontribusi sebesar 61 persen terhadap PDB dan menyerap tenaga kerja sampai 97 persen. Dengan demikian, UMKM dan koperasi adalah jalan terbaik untuk menumbuhkan kembali ekonomi nasional," katanya.

Ia menilai pandemi COVID-19 telah membuktikan betapa pentingnya UMKM dan koperasi dalam menopang ekonomi Indonesia. Hampir semua sektor usaha besar mengalami minus pertumbuhan dan menjadi penyebab jatuhnya ekonomi Indonesia hingga minus 5,32 persen.

"Hanya sektor pertanian yang ditopang oleh UMKM dan koperasi yang masih bertumbuh," katanya lagi.

Baca juga: Erick Thohir: Sarinah difokuskan pasarkan produk UMKM Indonesia

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu juga mendorong agar pelaku UMKM diberikan kemudahan akses pembiayaan untuk menghidupkan usahanya.

Selama ini, masalah terbesar yang dirasakan UMKM dan koperasi adalah sulitnya akses pembiayaan, terutama pada masa pandemi COVID-19.

"Harusnya pemerintah segera merealisasikan stimulus UMKM dan jangan ditunda-tunda lagi karena saat ini stimulasi baru terealisasi sekitar 25,9 persen. Selain itu, akses pasar bagi UMKM dan koperasi harus dibuka melalui kerjasama dengan BUMN, baik pasar dalam negeri maupun luar negeri," katanya.

Ia berharap agar rencana tersebut bukan hanya sekadar lip service, melainkan segera ditindaklanjuti melalui UMKM dan koperasi produk-produk lokal Indonesia dapat dikembangkan menjadi lebih besar dan lebih impact full.

"Pemulihan ekonomi nasional melalui pemberdayaan UMKM dan koperasi harus segera ditindaklanjuti sehingga krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19 dapat segera ditanggulangi," ujar Syarief Hasan.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020