produksi melimpah dan harga juga bagus
Blitar (ANTARA) - Para peternak ayam di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mendapatkan jagung untuk  pakan ternak selain dari petani setempat, juga dari daerah lain melalui kerja sama dengan gapoktan (gabungan kelompok tani) jagung.

"Kami MoU, kerja sama untuk mendapatkan jagung. Jadi, kerja sama di sini adalah jagung yang mana gapoktan (gabungan kelompok tani) petani jagung," kata Ketua Koperasi Putera Blitar Sukarman di Blitar, Kamis.

Ia mengatakan, kebutuhan jagung untuk pakan ternak di Kabupaten Blitar cukup besar, sehingga berapa pun jagung yang dipanen petani siap dibeli peternak ayam. "Untuk kebutuhan per hari, jagung antara 1.000 ton hingga 1.200 ton, sedangkan kebutuhan koperasi hingga 400 ton per hari," katanya.

Namun, ia mengakui kebutuhan jagung untuk saat ini masih mudah didapatkan. "Di sejumlah daerah panen raya jagung, sehingga produksi melimpah dan harga juga bagus," katanya.

Baca juga: Kementan catat produksi jagung panen Maret capai 6 juta ton

Kebutuhan pakan ternak di Kabupaten Blitar, selain disuplai dari petani di Blitar, juga dari berbagai daerah lain misalnya Jombang, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Ponorogo, Pacitan, bahkan luar Pulau Jawa seperti Lombok juga dikirim ke Blitar.

Harga beli jagung saat ini Rp3.600 per kilogram. Hal itu masih sesuai dengan standar dari Kementerian Perdagangan, bahwa harga jagung antara Rp3.150 per kilogram hingga Rp4.000 per kilogram.

Begitu juga dengan harga telur ayam yang masih stabil. Saat ini, harga telur ayam sekitar Rp20 ribu per kilogram. Dari Kementerian Perdagangan harga telur ayam antara Rp19 ribu per kilogram hingga Rp21 ribu per kilogram.

Selain itu, ia menyebut produksi telur ayam juga masih bagus. Produksi telur ayam berbeda dengan produksi ayam potong. Untuk ayam petelur, setelah ayam sudah tidak produktif, langsung digantikan dengan ayam baru. Namun, untuk ayam potong masih butuh proses dari awal hingga siap potong.

Baca juga: Pinsar harap pemerintah perhatikan harga jagung hindari gejolak pangan

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar Wawan Widianto mengatakan tanaman jagung di kabupaten ini sekitar 12 ribu hektare,  produksi jagung hingga kini masih belum mencukupi untuk kebutuhan ternak di Kabupaten Blitar.

"Belum (mencukupi), sangat jauh untuk kebutuhan ternak. Untuk ternak dicukupi juga dari luar daerah, sehingga tetap dari luar daerah," kata Wawan.

Pihaknya juga berupaya untuk memperluas areal tanam khususnya jagung. Salah satu yang dilakukan dengan kerja sama dengan Perhutani.

"Perhutani juga ada aturan yang membolehkan untuk ditanami selain tanaman tegakan Perhutani. Ada sekitar 2.600 hektare di seluruh Kabupaten Blitar," kata dia.

Menteri Pertanian Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Blitar antara lain meninjau areal budi daya jagung di Desa Maliran, Kecamatan Ponggok.

Hadir pada kunjungan kerja itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim Hadi Sulistyo, Bupati Blitar Rijanto, dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Baca juga: Wujudkan ketahanan pangan, Pemerintah gencarkan Upsus Jagung untuk pakan ternak

Kementerian Pertanian juga memberikan bantuan kepada sejumlah kelompok tani di Kabupaten Blitar dengan total bantuan Rp16,23 miliar.

Bantuan tersebut seperti benih padi seluas 6.000 hektare (150 ton), benih jagung seluas 8.470 hektare, benih kacang tanah untuk seluas 60 hektare, benih kacang hijau untuk seluas 100 hektare dan sejumlah bantuan bibit pertanian lainnya.

Terdapat juga bantuan alat-alat pertanian seperti traktor roda empat, traktor roda dua, pompa air, irigasi perpompaan dan sejumlah alat lainnya. Total bantuan untuk alat pertanian sejumlah Rp4,77 miliar, serta sejumlah bantuan lainnya. 

Baca juga: Sulawesi Utara targetkan produksi 1,32 juta ton jagung untuk pakan ternak
Baca juga: Data akurat jagung penting, bila ingin harga daging dan telur stabil

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020