Muara Enim, Sumsel (ANTARA News) - Tujuh korban terluka ledakan dan semburan api pipa minyak condensat milik PT Pertamina E&P Region Sumatera, di Desa Lembak, Kecamatan Lembak, Rabu,(9/12) masih dirawat di RS Pertamina dan RS Prabumulih.

Pantauan di RSU Pertamina Prabumulih, Kamis petang, menyebutkan, korban yang dirawat yaitu Dimas Bayu Wicaksono (15), Felip Rahman (12) dan Alan (12). Sedangkan korban Nuri (12), Abi (13), Dian (12), Noval (13) di rawat di RSUD Kota Prabumulih, karena semunya mengalami luka bakar di beberapa bangian tubuh.

Sedangkan korban tewas Febi bin Agustono (12) kondisi seluruh tubuhnya hangus hitam gosong, sudah dikebumikan di desa setempat

Kejadian ini juga mendapat perhatian serius dari Bupati Muara Enim dan Anggota DPRD Sumsel dari Dapil Muara Enim - Prabumulih yang datang langsung ke lokasi.

Bupati Muara Enim, Muzakir Sai Sohar, yang meninjau langsung lokasi kebocoran pipa PT Pertamina E&P Region Sumatera, dan meminta dilakukan penanganan secara serius terhadap semua korban.

Tidak hanya itu Bupati juga meminta agar Pertamina bertanggung jawab terhadap mengembalikan lingkungan yang sudah tercemar akibat semburan lumpur dari pipa bocor.

Sementara itu pihak Pertamina mulai melakukan persiapkan untuk perbaikan pipanisasi di lokasi kebocoran pipa minyak.

"Kita minta Pertamina harus bertanggung jawab melakukan rehabilitasi lingkungan dan pengobatan terhadap korban yang terbakar hingga sembuh dan termasuk memberikan santunan terhadap korban meningal," kata Bupati, Muzakir.

Menurut dia, bukan hanya meninjau lokasi kebocoran pipa tapi termasuk mengunjungi rumah korban yang meninggal di Desa Lebak.

"Untuk itu kita meminta Pertamina tidak main-main dan menganggap sepele. Sebab musibah serupa sepertinya sudah sering terjadi, tetapi belum juga melakukan pengamanan yang optimal terutama untuk pipanisasi gas dan sumur tua di Lubai yang saat ini juga mengeluarkan lumpur," ungkap dia.

Bupati juga meminta Pertamina, perusahaan minyak dan gas di wilayah Kabupaten Muara Enim, untuk secepatnya menurunkan tim ke lapangan mengecek semua jaringan pipanisasi minyak atau gas.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009