Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) Kosgoro 1957 HR Agung Laksono mengajak organisasi kemasyarakatan, tokoh masyarakat, dan pemerintah untuk mengedukasi dan mengingatkan masyarakat mengenai bahaya COVID-19.

"Capaian yang sudah baik ini tentunya harus diikuti oleh semua elemen bangsa untuk terus mengedukasi masyarakat tentang bahaya COVID-19. Meskipun sudah ada relaksasi dan transisi PSBB, keselamatan rakyat perlu dijaga," kata Agung Laksono dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

Kosgoro 1957 mengapresiasi kinerja cepat pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, dan TNI/Polri dalam upaya pencegahan dan penanggulangan wabah yang sudah banyak menimbulkan korban jiwa di seluruh dunia ini.

Baca juga: Kosgoro 1957 gelar aksi donor darah bantu PMI Jakarta

Dari data yang ada, Indonesia menempati negara tertinggi di Asia Tenggara yang jumlah masyarakatnya terkena COVID-19, bahkan tingkat kematian atau "case fatality" akibat COVID-19 di Indonesia lebih tinggi ketimbang rata-rata dunia. Tingkat kematian Indonesia saat ini adalah 4,7 persen.

"Harus ada gagasan dan inisiatif dari tokoh masyarakat termasuk ormas-ormas skala nasional untuk menggerakkan jajarannya hingga tingkat desa, termasuk Kosgoro 1957," kata mantan Menko Kesra ini.

Bahkan Agung Laksono meminta kepada kader Kosgoro 1957 di seluruh Indonesia untuk mengedukasi masyarakat dan mengingatkan tentang perlunya adaptasi tatanan kehidupan baru.

"Semua pedoman pada protokol kesehatan seperti pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, dan memperhatikan imunitas masing-masing harus terus dilakukan. Upaya mengedukasi masyarakat ini tidak hanya dilakukan gugus tugas dan instansi kesehatan lainnya, tetapi juga ormas yang ada di Indonesia diharapkan bisa melakukan hal yang sama," katanya.

Baca juga: Kosgoro bagikan masker gratis di Bundaran HI

Sebagai bentuk kepedulian dalam rangka pencegahan wabah COVID-19, Kosgoro 1957 akan membagikan 200 ribu masker dan panduan protokol kesehatan.

"Kita tidak tahu kapan pandemi COVID-19 ini akan berakhir. Hendaknya ormas-ormas seluruh Indonesia berskala nasional mengerahkan seluruh kadernya sampai tingkat desa untuk mendorong pembangunan perekonomian dan tetap menjalankan protokol kesehatan. Saya sesalkan masih ada yang sengaja memprovokasi bahwa COVID-19 ini adalah hal yang sepele," ucapnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 Syamsul Bachri mengatakan akan mengerahkan seluruh jajarannya untuk memberikan edukasi dalam menjalankan tatanan kehidupan baru.

"Kami akan intensifkan jajaran Kosgoro 57 di pusat dan daerah beserta organisasi gerakan untuk mengedukasi dan mengimbau masyarakat untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi ini," ujarnya.

Baca juga: Agung Laksono apresiasi duet Airlangga-Erick Thohir tangani COVID-19

Syamsul Bachri menilai masih banyak warga yang tidak peduli terhadap kesehatan dan tidak menerapkan protokol kesehatan dengan benar di masa pandemi ini.

"Masih banyak warga yang berkerumun seolah tidak ada apa-apa. Ini sangat berbahaya. Maka perlu kita sosialisasikan agar tingkat partisipasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam menjalankan saran-saran tenaga kesehatan dan pemerintah pusat sampai daerah dilakukan dengan benar," ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, masyarakat perlu diajak untuk mendukung usaha pemerintah dalam memutus rantai penyebaran wabah COVID-19.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020