Jakarta (ANTARA) - Murid sekolah di kawasan padat penduduk Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, kini tak perlu mengeluarkan uang untuk membeli paket data guna pembelajaran daring.

Mereka mendapatkan bantuan berupa wifi gratis untuk mengakses materi pembelajaran daring. Bantuan itu berasal dari anggota DPRD DKI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).

"Pemerintah saat ini hanya memaksakan menutup sekolah. Tapi tidak ada upaya untuk memenuhi kebutuhan anak-anak untuk belajar daring," kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani di Jakarta, Rabu 

Zita mengatakan hal ini sebagai bentuk sindiran atas pembelajaran daring yang belum dapat dikatakan sebagai solusi belajar di tengah pandemi COVID-19.

Menurut Zita, belajar daring malah menjadi bentuk diskriminasi kepada anak-anak Indonesia yang memiliki keterbatasan ekonomi, seperti kebanyakan murid di kawasan Duri Kosambi.

Zita menilai, seharusnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mampu menganggarkan pemasangan wifi di titik-titik kumuh di Jakarta Barat.

Baca juga: DKI siapkan Rp171 miliar untuk bantu siswa sekolah swasta
Baca juga: Pemprov DKI pastikan tahun ajaran baru masih dilakukan secara daring


Dia juga menilai, tidak perlu anggaran yang besar dalam pemasangan wifi gratis untuk pembelajaran anak-anak di pemukiman kumuh di Jakarta.

Estimasi Zita, biaya wifi sebulan adalah Rp400.000. Kemudian anak-anak di wilayah itu tinggal bergantian belajar menggunakan wifi

"Jadi saya harap jangan ada lagi yang bilang tidak ada solusi. Pemasangan wifi ini bentuk solusi," kata Zita

Ditemui di lokasi yang sama, anggota DPRD DKI Fraksi PAN Lukmanul Hakim mengatakan, Fraksi PAN sudah memasang wifi gratis di tujuh titik kumuh di Jakarta Barat.

Ketujuh titik itu ialah lima titik di wilayah Duri Kosambi, yakni RT 4/RW 6, RT 5/RW 6, RT 2/RW 14, RT 6/RW 1 dan RT 2/RW 1. Selain itu ada juga satu titik di Kamal, Kalideres, yakni RT 9/RW9 dan di RW 1/RT 1 Semanan, Kalideres.

"Rencananya kami akan bersurat ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk melakukan hal yang sama," ujar Lukman.
Baca juga: Lika-liku pendidikan di DKI Jakarta saat pandemi COVID-19

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020