Jakarta (Antara) -- PT Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) mencatatkan kenaikan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI) sebesar tujuh persen menjadi Rp809,7 miliar meski pandemi Covid-19 tengah melanda Tanah Air sejak Maret lalu. 

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan, pencapaian ini salah satunya didukung oleh peningkatan pendapatan non bunga (fee based income) dan pengelolaan biaya strategis secara berkelanjutan (sustained strategic cost management).

"(Pendapatan fee-based) naik 1,4 persen jadi Rp1,2 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya dimana terdapat pendapatan fee non rutin sebesar Rp 101,0 miliar dari hasil penyelesaian arbitrase domestik," ujarnya lewat keterangan resmi di Jakarta.

Sebagai upaya untuk beradaptasi terhadap kondisi pasar akibat pandemi, lanjut Taswin, pihaknya mengoptimalkan layanan perbankan digital, Maybank2u (M2U). Pasalnya, semakim banyaknya nasabah yang beralih menggunakan layanan perbankan digital karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

"Transaksi keuangan yang dilakukan melalui M2U naik 136 persen menjadi 4,5 juta transaksi dan 34.000 pembukaan rekening tabungan/deposito serta lebih dari 45.000 rekening baru dibuka melalui M2U," katanya.

Upaya perangi Covid-19

Maybank Indonesia aktif mendukung Pemerintah dalam memerangi wabah Covid-19 dengan memberikan donasi Alat Pelindung Diri (APD) ke berbagai rumah sakit di seluruh Indonesia dan melakukan program penggalangan donasi massal (crowd sourcing) melalui aplikasi mobile banking M2U untuk membantu mereka yang terkena dampak wabah virus. 

"Kami pun memperkenalkan Rekening Tabungan yang dilengkapi perlindungan asuransi jiwa Covid-19, sejalan dengan komitmen Bank untuk memprioritaskan keselamatan dan kesehatan nasabah," tukasnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020