Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 30 panitia kurban yang bertugas di masjid-masjid di Kecamatan Kemayoran menjalani pengetesan untuk memastikan mereka terbebas dari COVID-19.

"Hasil koordinasi antara Pak Camat dan Kapuskesmas, adalah arahan bahwa semua pelaksana kurban diperiksa kesehatannya, lalu mengikuti protokol kesehatan pada saat penyembelihan nanti," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari saat melakukan peninjauan pelaksanaan pengetesan COVID-19 panitia kurban di Puskesmas Kemayoran, Rabu.

Erizon mengatakan jika nantinya ditemukan hasil reaktif pada pengetesan cepat, maka panitia kurban itu akan dites usap dan menjalani isolasi mandiri hingga hasil memastikan yang bersangkutan positif COVID-19 atau tidak.

"Sesuai protokol kesehatan seperti biasanya ya, kalau ada yang ditemukan positif tentu akan dilakukan isolasi mandiri. Tapi kalau memiliki riwayat komorbid nanti dirujuk ke rumah sakit," kata Erizon.

Ia juga mengimbau panitia kurban di kecamatan lainnya dapat mengikuti langkah serupa sehingga pelaksanaan kurban di tengah pandemi COVID-19 di Ibu Kota tidak ada kekhawatiran.

"Ikuti aturan yang dikeluarkan oleh Wali Kota, untuk pelaksana pemotongan hewan kurban harus mematuhi protokol kesehatan," katanya.

Baca juga: Petugas kurban di Kemayoran diimbau ikut tes COVID-19
Baca juga: 40 pegawai Kecamatan Matraman jalani tes usap


Salah satunya petugasnya harus tes (COVID-19) karena sudah ada imbauan Wali Kota untuk petugas melakukan tes (COVID-19) sebelum melalukan penyembelihan. "Minimal ikut rapid test," kata Erizon.

Dalam pengetesan cepat yang dijalani oleh panitia kurban di Kemayoran, Kepala Puskesmas Kemayoran Buana mengatakan sudah didapatkan hasil dua orang mendapatkan reaktif.

"Tadi dua orang hasilnya reaktif, itu mereka sudah swab test. Sambil menunggu hasilnya mereka kita minta untuk isolasi mandiri. Kalau berdasarkan ketentuan dari MUI kecamatan 
yang hasil tesnya reatif tidak diperbolehkan jadi panitia," kata Buana.

Buana mengatakan pengetesan COVID-19 untuk para panitia kurban masih akan berlangsung hingga Kamis (30/7). "Masih banyak yang belum, ini kita juga akan tunggu sampai besok," ujar Buana.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020