Brebes (ANTARA News) - Zaenudin (54), warga Dukuh Bojong Niros, Desa Legok, Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang diduga menjadi dukun santet tewas akibat dikeroyok puluhan warga.

"Korban diduga menjadi dukun santet sehingga menyebabkan 25 warga desa setempat mengeroyoknya hingga tewas akibat sejumlah luka memar di sekujur tubuhnya," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Brebes, AKP Sugeng di Brebes, Minggu.

Pengeroyokan tersebut terjadi Jumat (27/11). Selain itu, menurut dia, warga juga merusak rumah korban, sehingga istri dan tiga anak korban terpaksa mengungsi di rumah keluarganya di Cilacap.

Ia mengatakan, usai warga melakukan pemukulan terhadap Zaenudian, mayat korban dikuburkan di tengah hutan pinus di Desa Legok.

"Namun kasus ini baru terungkap polisi pada Sabtu malam (28/11) setelah mendapat laporan dari pihak kepala desa setempat terkait adanya pengeroyokan," katanya.

Menurutnya, kejadian itu bermula dari kecurigaan warga terhadap Zaenudin yang diduga telah mengguna-guna Warsono (35) salah seorang warga yang menderita sakit perut hampir tiga bulan dan tak kunjung sembuh.

"Warga yang marah akibat perbuatan Zaenudin itu segera mendatangi rumah korban, sebelumnya massa merusak rumah korban dan menyeret paksa tubuhnya serta memukulinya dengan benda tumpul hingga tewas," katanya.

Setelah tewas, katanya, tubuh korban dikuburkan di hutan pinus, namun petugas dapat membongkar kuburan korban setelah adanya laporan tersebut.

"Pembongkaran kuburan berlangsung selama tiga jam, mulai pukul 24.00 WIB-03.00 WIB atau Minggu (29/11) dinihari, kemudian mayat korban kami bawa ke RSUD Brebes untuk proses autopsi," katanya.

Sugeng menambahkan, hingga kini belum ada satu pun warga yang menjadi tersangka dalam kasus pengeroyokan itu, tapi ada enam orang yang sudah dimintai keterangan.

Kapolres Brebes AKB Benno Louhanepessy mengatakan kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan polisi, sehingga polisi belum dapat menyimpulkan penyebab pastinya.

"Hingga kini kami belum bisa menyimpulkan penyebab aksi pengeroyokan itu, tapi isu yang berkembang di masyarakat, penyebabnya karena korban merupakan dukun santet," katanya.

Ketua Tim Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polda Jateng dr Setyo Trisnadi mengatakan hasil autopsi menyebutkan korban tewas karena mengalami pukulan benda tumpul di sekujur tubuh.

"Seluruh tubuh korban penuh luka memar, terutama di bagian kepala. Ini mungkin akibat terkena benda tumpul yang menyerang korban berkali-kali," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009