Jakarta (ANTARA) - Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) Cabang Makassar, Sulsel dr Fardah Akil mengatakan angka pemulihan atau perbaikan bayi yang terinfeksi virus Hepatitis B hanya sekitar 10 persen.

"Kemudian untuk anak-anak bisa terjadi perbaikan sekitar 80 persen dan kalau terinfeksi saat dewasa bisa lebih dari 95 persen," kata dia saat diskusi daring dengan tema "Ayo Deteksi Dini Hepatitis B" yang dipantau di Jakarta, Senin.

dr. Fardah Akil mengatakan jika dihubungkan antara usia dan terinfeksi Hepatitis B maka berkaitan cukup erat. Misalnya apabila seseorang terkena Hepatitis B pada saat bayi maka angka kronisnya bisa mencapai 90 persen.

Baca juga: Kalbe Farma edukasi kesehatan peringati Hari Hepatitis Sedunia

Kemudian apabila terjadi pada usia anak-anak umumnya angka infeksinya mencapai 20 persen yang akan menjadi kronik carrier atau pembawa terus menerus.

Sedangkan bila terjadi pada saat usia dewasa maka angka infeksi Hepatitis B kurang dari lima persen.

Kemudian terkait perlangsungan hepatitis, dr Fardah mengatakan terdapat dua kategori yaitu Hepatitis Virus Akut atau disebut juga jangka pendek dan Hepatitis Virus Kronik hepatitis jangka panjang.

Ia menjelaskan Hepatitis Virus Akut dimana seseorang memiliki sistem pertahanan tubuh yang sudah dapat membersihkan virus selama enam bulan.

"Jenis-jenisnya mulai dari hepatitis jenis virus A hingga E yang dapat menyebabkan hepatitis virus akut," katanya.

Sedangkan Hepatitis Virus Kronik adalah dari jenis Hepatitis B maupun Hepatitis C yang akan menetap lebih dari enam bulan.

Baca juga: Kemenkes paparkan strategi implementasi atasi hepatitis

"Hepatitis merupakan salah satu penyakit menular yang harus mendapat perhatian dari kita semua, di mana yang banyak menginfeksi penduduk Indonesia adalah Hepatitis B yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV)," ujar dia.

Penularan virus hepatitis B bisa ditularkan melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh pengidap Hepatitis B. Sedangkan untuk gejala dan tanda Hepatitis B tidak spesifik dan sebagian besar penderita tidak mengalami gejala saat awal infeksi.

Baca juga: Kemenkes: Pemutusan penularan Hepatitis B ibu ke anak jadi prioritas
Baca juga: Tak semua penderita hepatitis harus minum obat antivirus
Baca juga: Amankah penderita hepatitis virus kronik menikah?

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020