Film ini mengingatkan kembali sebuah kesenian tradisi 'Buncis Gendong' atau ada yang menyebutnya 'Lengger Dempet'
Cilacap (ANTARA) - Sebuah film pendek berjudul "Dawuk" karya pelajar sejumlah sekolah lanjutan atas dari Kabupaten Cilacap dan Kebumen, Jateng, ditayangkan di Viu yang merupakan layanan video "over-the-top" yang dioperasikan oleh PCCW Media, Hong Kong.

"Sebelumnya, para pelajar yang berasal dari SMK Dr Soetomo Cilacap, SMKN1 Cilacap, MA Mafda Cipari, SMK KTN Wanareja, serta SMKN1 Karanggayam Kebumen ini belajar segala hal tentang pembuatan film dalam Workshop ViuShorts di Cilacap pada Oktober 2019," kata Koordinator Lokal Penyelenggaraan Workshop ViuShorts Insan Indah Pribadi di Cilacap, Minggu.

Baca juga: Pegiat seni: Seniman Cilacap tetap berkarya di masa pandemi

Menurut dia, para mentor didatangkan oleh Viu untuk memberikan materi serta melakukan pendampingan hingga produksi film selesai.

Dalam hal ini, kata dia, ada 16 kota di Indonesia yang menjadi titik fokus pada Workshop Viu Short Season 2 dan karya film berjudul "Dawuk" menjadi wakil Cilacap untuk bersanding dengan film-film pilihan lainnya.

"Alhamdulillah proses produksi film ini didukung oleh Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Cilacap," katanya.

Baca juga: Lestarikan seni tradisional, Banyumas gelar festival dalang cilik

Lebih lanjut, Insan mengatakan film pendek berjudul "Dawuk" yang dirilis pada 25 Juli 2020 menceritakan seorang ayah yang memiliki gangguan psikologis karena belum menerima kepergian anaknya yang meninggal.

Menurut dia, sosok ayah itu dalam kesehariannya menghabiskan waktu hanya untuk menggendong boneka kayu, mengajaknya bermain, dan menari bersama karena menganggap anaknya masih hidup.

"Film ini juga merupakan upaya mengingat kembali sebuah kesenian tradisi 'Buncis Gendong' atau kadang ada pula yang menyebutnya 'Lengger Dempet'. Kesenian tersebut pernah jaya di Cilacap, hanya saja sekarang pelaku kesenian tersebut sudah sangat langka. Bagi yang ingin menyaksikan film ini, bisa membukanya di viu.com," katanya.

Baca juga: Belasan perupa ikuti pameran "Banyumas Tiga Zaman"

Sementara itu, pemeran utama film "Dawuk", Nasruddin Mudaff mengaku kaget dan terharu ketika menyaksikan aktingnya.

"Saya malah kaget, melihat diri saya sendiri dengan akting yang seperti itu. Ya, merasa senang karena terlibat dalam film ini, sekaligus sedih karena ikut terhanyut dalam cerita yang disampaikan dalam film itu," katanya. 

Baca juga: Basarnas: 2 orang tenggelam di muara Sungai Lukulo Kebumen

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020