Jakarta (ANTARA) - Operator liga meninjau stadion di sekitar Yogyakarta untuk melihat kesiapan stadion sebagai markas sebagian klub untuk kompetisi Liga 1 Indonesia 1 Oktober mendatang.

Mengutip laman Liga Indonesia, Jumat, verifikasi akan dilakukan di dua stadion yang banyak dipilih sebagai markas oleh peserta liga, yakni Stadion Maguwoharjo Sleman dan Stadion Sultan Agung Bantul.

"Karena banyak tim yang memilih Yogyakarta sebagai home base, maka kami harus memastikan kondisi terakhir dari stadion yang diajukan. Semua aspek akan kami verifikasi sesuai dengan standar yang berlaku," kata Sudjarno, Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang menjadi operator liga.

"Berikutnya kami juga mengecek kelayakan beberapa hotel yang rencananya akan menjadi tempat tinggal sementara bagi tim-tim tersebut," sambung Sudjarno.

PSSI dan LIB sudah sepakat menggelar kembali kompetisi pada Oktober dan dipusatkan di Jawa. Tim-tim luar Jawa akan ditempatkan di Yogyakarta agar memudahkan transportasi dan meminimalkan kemungkinan terpapar COVID-19.

LIB juga mempersilakan tim-tim pulau Jawa yang ingin memindahkan markasnya, terutama yang masuk zona merah COVID-19.

Stadion Maguwoharjo akan digunakan oleh PSS Sleman, Persiraja Banda Aceh, Borneo FC, dan PSM Makassar, sedangkan tim yang akan menggunakan Stadion Sultan Agung adalah Bali United dan Persija Jakarta.

Dua tim luar Jawa, yakni Barito Putera dan Persipura Jayapura,  belum menentukan stadion mana yang akan digunakan sebagai markasnya.

Selain meninjau kesiapan stadion dan tiga hotel di DIY, PT LIB juga akan memverifikasi Stadion Citarum di Kota Semarang yang diajukan PSIS Semarang sebagai markas klub.

Baca juga: Persik Kediri segera kumpulkan pemain untuk gelar latihan
Baca juga: Igbonefo tanggapi santai meski tim belum memulai latihan


Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020