Bagi petani yang belum masuk E-RDKK, tetap bisa mendapatkan pupuk dari produk non subsidi, sesuai kebutuhan pemupukan lahan
Jakarta (ANTARA) - Pupuk Kaltim menyiapkan produk pupuk urea non subsidi dengan merek Daun Buah di setiap distributor dan kios resmi di seluruh wilayah distribusi perusahaan untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk sekaligus memenuhi kebutuhan petani jelang musim tanam.

General Manager (GM) Pemasaran Non PSO Pupuk Kaltim M. Eddy Hardianto mengatakan, untuk musim tanam tahun 2020, anak usaha Pupuk Indonesia itu menyiapkan pupuk urea non subsidi yang bisa didapatkan petani sesuai kebutuhan. Artinya, petani tidak harus mengacu pada aturan Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK) seperti pupuk subsidi, sehingga bisa diakses secara mandiri dengan jumlah yang diinginkan sesuai kebutuhan lahan.

"Bagi petani yang belum masuk E-RDKK, tetap bisa mendapatkan pupuk dari produk non subsidi, sesuai kebutuhan pemupukan lahan,"
ujar Eddy dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Ketersediaan pasokan non subsidi dilakukan untuk mendukung masa tanam tetap berjalan lancar, menyusul adanya aturan Pemerintah melalui Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2020, yang mewajibkan petani telah terdaftar dalam Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK), untuk dapat mengakses pupuk bersubsidi di tahun 2020.

Jumlah yang bisa didapat pun wajib sesuai kuota atau alokasi, yang telah ditetapkan masing-masing Pemerintah Daerah. Bagi petani yang belum atau tidak terdaftar di E-RDKK, tetap dapat memenuhi kebutuhan pupuk selama masa tanam dengan alokasi non subdisi yang telah disiapkan Pupuk Kaltim.

Menurut Eddy, kandungan dan unsur produk non subsidi tidak kalah dengan urea subsidi, dengan pemakaian yang juga lebih hemat. Kandungan nitrogen urea non subsidi sangat cocok untuk membantu mempercepat pertumbuhan tanaman serta membuat daun menjadi lebih segar, hijau dan rimbun.

Begitu juga dari sisi mutu, pupuk urea Daun Buah telah memiliki standar internasional dan bersertifikat SNI. Bahkan produk tersebut telah diekspor Pupuk Kaltim ke luar negeri.

"Jadi petani tidak perlu khawatir dengan urea non subsidi Pupuk Kaltim, karena kualitasnya sangat baik," kata Eddy.

Pupuk Kaltim menyiapkan minimal 500 kg urea Daun Buah di setiap kios, sehingga masyarakat lebih mudah mendapatkan pupuk sesuai kebutuhan. Produk itu telah diujikan pada beberapa komoditas di berbagai daerah di Indonesia melalui Demonstration Plot (Demplot) pola pemupukan berimbang Pupuk Kaltim.

"Kami berharap ketersediaan pupuk urea Daun Buah bisa membantu petani mencukupi kebutuhan pupuk saat musim tanam," ujar Eddy.

Bagi petani yang butuh pendampingan untuk pola pemupukan berimbang, Pupuk Kaltim juga mempunyai tenaga lapangan yang andal di setiap kabupaten, yang siap memberikan arahan dan masukan terkait penggunaan pupuk secara tepat.

Sebab, lanjut Eddy, salah satu faktor peningkatan produktivitas tidak hanya dari penggunaan pupuk, tapi juga metode pengelolaan lahan dan pemilihan benih, hingga pola waktu pemberian pestisida yang tepat.

Banyaknya faktor yang mempengaruhi produktifitas tanaman pun menuntut petani paham akan hal tersebut.

"Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga lapangan kami. Mereka siap membantu petani untuk tata cara pemupukan yang baik, termasuk pengelolaan lahan dan pemilihan benih," ujar Eddy.

Baca juga: Pupuk Kaltim: Pupuk non-subsidi solusi petani yang belum masuk e-RDKK
Baca juga: Pupuk Kaltim-KTNA Banyuwangi panen demplot dukung ketahanan pangan

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020