Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Tingkat kesembuhan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencapai 77 persen berkat penanganan optimal pemerintah daerah setempat.

"Alhamdulillah semakin baik, tapi kami tidak puas begitu saja dengan statistik ini. Penanganan COVID-19 akan terus ditingkatkan melalui sejumlah upaya," kata Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah di Cikarang, Kamis.

Alamsyah menjelaskan dari total 298 orang yang terkonfirmasi positif selama masa pandemi, 229 di antaranya telah dinyatakan sembuh sedangkan 20 orang meninggal dunia akibat COVID-19.

"Jadi persentasi sembuhnya 77 persen dan pasien meninggal tujuh persen, sisanya sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit dan melakukan isolasi mandiri," katanya.

Baca juga: Kabupaten Bekasi belum beri izin warga adakan resepsi

Baca juga: Ikuti Gubernur, PSBB Proporsional Kabupaten Bekasi ditambah 14 hari


Pihaknya terus mengintensifkan pelacakan, melakukan penelusuran, penapisan, hingga kuratif tingkat awal untuk mencegah penyebaran COVID-19.

"Di lingkungan permukiman hampir clear hanya saja kemarin sempat meledak di kluster kawasan industri, namun kami segera tangani agar tidak meluas. Kita tes usap ke karyawan, keluarga karyawan, hingga orang yang teridentifikasi telah melakukan kontak fisik. Hari ini kita juga sedang lakukan tes usap ke petugas kepolisian," ucapnya.
Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah (kemeja biru) bersama Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti saat rapat terbatas penanganan COVID-19. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).


Pemerintah Kabupaten Bekasi juga telah menyiapkan dua tempat isolasi terpusat dengan kapasitas lebih dari 150 tempat tidur. Kemudian rumah sakit rujukan dengan ruang isolasi yang memadai untuk penanganan pasien.

Pemerintah daerah juga memiliki laboratorium kesehatan daerah dengan kapasitas 100 spesimen per hari yang mampu mengeluarkan hasil tes dalam waktu satu hingga dua hari saja.

"Fasilitas ini tentunya memudahkan diagnosis dan follow up kesembuhan sehingga penanganan COVID-19 lebih maksimal," ungkapnya.

Alamsyah mengingatkan masa transisi menuju adaptasi kebiasaan baru ini bukan berarti masyarakat bisa leluasa melakukan aktivitas tanpa mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menggunakan sanitasi dan sabun pencuci tangan, serta menjaga jarak.

"Jangan anggap remeh karena pandemi ini belum berakhir. Ikuti anjuran pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas," kata dia.*

Baca juga: Kabupaten Bekasi siagakan Mang Jaka untuk hadapi COVID-19

Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Bekasi tinggal 10 kasus

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020