Enggak boleh (salaman)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto sambangi kediaman Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin pukul lima sore atau tepatnya pada 17.06 WIB.

Pantauan di lokasi, Ketum Golkar didampingi Wakil Ketua Umum Partai Golkar Azis Syamsuddin, Meutya Hafid, serta Ketua Mahkamah Partai Golkar (MPG) Adies Kadir.

Kedatangan mereka disambut langsung oleh Prabowo dengan saling menempelkan siku tangan mereka.

Baca juga: F-Gerindra cenderung dukung sistem proporsional terbuka

"Enggak boleh (salaman)," kata Prabowo sembari menunjuk ke arah seorang fotografer yang meminta mereka bersalaman.

Dalam pertemuan itu, hadir pula mendampingi Prabowo, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Sekjen Partai Ahmad Muzani, dan juga Juru Bicara Pribadi Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Setelah menyapa wartawan sebentar, mereka langsung masuk ke rumah untuk melangsungkan pembicaraan.

Sementara ini, topik pembicaraan masih belum diketahui. Hingga berita ini ditulis, pertemuan tersebut masih berlangsung. Sebelumnya, Airlangga dan Prabowo sudah pernah bertemu tanggal 15 Oktober 2019. Kala itu,

Prabowo yang mengunjungi kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat. Prabowo mengatakan perasaannya saat itu ibarat kembali ke almamater.

"Saya hari ini kembali ke almamater saya. Saya lulusan Golkar. Jadi Golkar menyumbang banyak kader ke (berbagai) institusi di negeri ini," kata Prabowo.

Prabowo juga menyampaikan bahwa Gerindra dan Golkar memiliki banyak kesamaan.

Baca juga: Gerindra: Perkuat kepercayaan rakyat menangi Pemilu 2024

Gerindra dan Golkar sama-sama sepakat menjaga negara dan bangsa, serta akan berjuang untuk rakyat.

"Tentu dengan komunikasi politik yang sangat baik di antara elite semua partai, ini akan membawa suasana yang baik bagi stabilitas bangsa dan negara," kata Prabowo.

Prabowo mengatakan berdasarkan pengalaman di banyak negara, stabilitas tidak boleh dianggap remeh. Dia menekankan perbedaan, gesekan, hal yang tidak cocok di antara banyak pihak harus diselesaikan pimpinan dengan sejuk.

"Saya kira ini pandangan kita. Kita ingin ada tim yang melanjutkan pembicaraan di hari mendatang. Intinya kita ingin ada suasana kerukunan di antara tokoh bangsa. Kita juga harus jaga jangan sampai kita akhirnya terlalu mapan sehingga bisa-bisa kita nanti jadi oligarki," ujar Prabowo.

Adapun dalam kesempatan tersebut, Airlangga sempat menyatakan Partai Golkar merasa terhormat lantaran kantornya bisa dikunjungi Prabowo.

Airlangga menyebut Prabowo yang pernah menjadi politisi Golkar adalah salah satu lulusan terbaik Golkar.

Airlangga mengatakan bahwa dalam pertemuan itu, Golkar dan Gerindra sepakat membentuk tim untuk bekerja sama membahas undang-undang terkait partai politik, pemilu legislatif, pilkada dan pondasi pemilu ke depan.

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo didampingi oleh, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Sekjen Partai Ahmad Muzani, Edhy Prabowo dan Sugiono.

Sementara itu, Airlangga didampingi oleh pengurus DPP Partai Golkar, antara lain Agus Gumiwang Kartasasmita, Bambang Soesatyo, Azis Syamsudin, Zainudin Amali, dan Tb Ace Hasan Syadzily.

Baca juga: AHY: Demokrat ingin bangun koalisi dengan Golkar dalam Pilkada 2020

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020