Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemdes PDTT) memberikan pendampingan khusus bagi badan usaha milik desa (BUMDes) dalam rangka membangkitkan ekonomi desa di tengah pandemi COVID-19.

"Saat ini kami upayakan bangunkan kembali dengan berbagai ikhtiar," kata Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA, Jakarta, Senin.

Hal itu disampaikan dia saat menjadi pembicara utama di seminar virtual yang diselenggarakan Universitas Indonesia.

Menteri Desa Abdul menuturkan hingga saat ini sudah ada 51 ribu BUMDes di seluruh Indonesia. BUMDes itu akan digerakkan kembali setelah beberapa bulan terakhir sempat mati suri karena terdampak COVID-19.

Baca juga: Mudahkan layanan, Kemendes PDTT dorong pembangunan desa digital

Baca juga: Mendes PDTT dorong digitalisasi desa wisata


Mantan Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur itu mengatakan dari total 51 ribu BUMDes yang ada, sudah ada sekitar 17.571 BUMDes yang telah melakukan registrasi ulang untuk dilakukan pendampingan khusus dari Kemdes PDTT.

"Yang sudah registrasi akan dilakukan pendampingan dengan tatanan hidup baru dengan upaya digitalisasi BUMDes," ujarnya.

Selain pendampingan khusus bagi BUMDes, Kemdes PDTT juga mulai membuka desa-desa wisata yang akan menjadi penopang utama kebangkitan ekonomi desa.

"Kita juga lakukan registrasi desa wisata yang pada akhirnya dilakukan digitalisasi Desa Wisata. Dua hal ini sangat penting karena basis ekonomi ada di situ," tuturnya.*

Baca juga: Kemendes PDTT antisipasi pertumbuhan ekonomi desa di tengah COVID-19

Baca juga: Semen Indonesia prakarsai pendirian perusahaan dengan BUMDes Rembang

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020