Padang (ANTARA News) - Kepanikan warga Padang akibat guncangan gempa 5,3 skala Richter (SR) pada Senin malam, mulai mereda karena aliran listrik tetap menyala dan komunikasi tetap aktif.

Gempa Senin malam sekitar pukul 23.30 WIB dengan durasi sekitar 10 detik itu cukup mengagetkan warga Padang, apalagi trauma akibat gempa 7,9 SR pada 30 September 2009 masih dirasakan warga, terutama karena banyaknya rumah dan bangunan dalam kondisi rusak.

Kekhawatiran warga karena, jika terjadi gempa susulan dengan kekuatan cukup kuat maka rumah atau bangunan yang telah retak, bahkan miring akan roboh.

Karena itu, saat gempa Senin malam terjadi warga cepat meninggal bangunan dan rumah. Listrik yang tetap menyala membuat kepanikan warga cepat mereda.

Selain itu, semua jaringan teleFon seluler tetap aktif sehingga pascagetaran gempa, banyak HP yang berdering menanyakan kabar kondisi saudara dan keluarga warga serta posisinya saat guncangan terjadi.

Pantauan di jalan Kampung Nias Padang dan jalan Belakang Pondok, hampir semua penghuni bangunan berada di luar karena khawatir akibat gempa tersebut.

BMKG Padang Panjang mencatat, gempa Senin malam berkekuatan 5,3 SR berpusat di barat daya Painan, dengan kedalaman 20 kilometer.

Sedangkan gempa 7,9 SR yang terjadi rabu (30/9) menyebabkan 1.117 korban tewas, ribuan luka-luka dan sekitar 300.000 rumah dan bangunan rusak, sekitar 140.000 unit diantaranya rusak berat dan banyak yang rata dengan tanah.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009