Kita dituntut untuk keluar dari zona nyaman, tidak business as usual, serta harus lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan dan memanfaatkan peluang usaha baru
London (ANTARA) - Kedutaan Besar Indonesia di Paris bersama MEDEF Internasional Prancis melakukan promosi investasi dalam Indonesia Infrastructure Investment Forum (IIIF) guna menarik kembali investasi asing dari Prancis ke Indonesia pasca COVID-19, Selasa (30/6). Pensosbud KBRI Paris, Jane Runkat kepada Antara London, Rabu, menyebutkan forum virtual tersebut diikuti 75 perusahaan Prancis yang bergerak di bidang energi, maritim, perbankan, investasi, dirgantara, transportasi, otomotif, dan pertahanan.

Dubes Arrmanatha Nasir, dalam Forum IIIF yang berlangsung secara daring mengatakan pandemi COVID-19 telah mengubah hidup secara total.

"Kita dituntut untuk keluar dari zona nyaman, tidak business as usual, serta harus lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan dan memanfaatkan peluang usaha baru," katanya.

Menurut dia, tuntutan ini sejalan dengan tujuan acara itu yakni mengajak komunitas pengusaha Prancis keluar dari zona nyaman pasar mereka, kreatif dan inovatif dalam menangkap dan memanfaatkan peluang pasar di Indonesia.

Dikatakan, walaupun dalam cengkraman COVID-19, semangat kerja sama Indonesia dan Prancis tetap kuat. Saat ini kedua negara sedang memfinalisasi kesepakatan Defense Cooopertion Agreement, dan Plan of Action untuk merevitalisasi kerja sama strategis Indonesia-Prancis.

Dubes menerangkan kedua perjanjian itu direncanakan ditandatangani pada paruh kedua 2020.

“Dengan fokus untuk mendorong kerja sama di bidang ekonomi, diharapkan perjanjian tersebut dapat membuka peluang kerja sama yang lebih besar bagi komunitas bisnis Prancis dan Indonesia,” ujarnya.

Semangat kerja sama Indonesia-Prancis selama pandemi COVID-19 juga dapat dilihat dari kerja sama Badan Pembangunan Prancis (AFD) dan PT SMI yang menandatangani kerjasama senilai 150 juta euro untuk proyek infrastruktur hijau dan pembangunan infrastruktur kesehatan.

Kerja sama itu untuk mendukung mitigasi dampak COVID-19 dan pemulihan ekonomi Indonesia.

Selain itu, beberapa perusahaan Prancis seperti Decathlon, L’Oréal dan Michelin juga aktif mendukung upaya mitigasi COVID-19 di Indonesia, bekerja sama dengan Gugus Tugas COVID-19.

Kerjasama kedua negara yang terus berkembang pada saat pandemi itu merupakan refleksi hubungan bilateral yang semakin matang, yang pada tahun ini memasuki usianya yang ke-70.

Dikatakannya, Indonesia memberikan peluang perusahaan Prancis untuk berbisnis di Indonesia, khususnya di sektor prioritas seperti energi, transportasi, maritim dan proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

Ia juga menekankan Indonesia bukan hanya pasar paling besar di Asia Tenggara, tapi juga bagian dari pasar tunggal dan basis produksi bersama ASEAN dan RCEP.

Selain itu, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk melakukan reformasi ekonomi dan birokrasi untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif, serta memfasititasi dan memberikan insentif bagi investor asing.

Diharapkan hal itu akan menjadi pertimbangan bagi peruhasaan Prancis yang ingin investasi ke Indonesia.

Hadir sebagai pembicara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Menko menegaskan guna melakukan mitigasi dampak COVID-19, pemerintah Indonesia mengeluarkan paket stimulus ekonomi, didukung kebijakan industri 4.0, peningkatan fintech, peningkatan transformasi digital serta penyiapan omnibus law untuk mendukung penciptaan iklim usaha yang kondusif dan menciptakan lapangan kerja.

41 proyek besar

Deputi Menteri PPN bidang Pembangunan Infrastruktur menawarkan 41 proyek besar senilai 439,98 miliar dolarAS sampai 2024 di sektor transportasi, listrik, jaringan gas, logistik dan eco-city, termasuk proyek-proyek ibu kota baru.

Ia mengundang pengusaha Prancis termasuk sektor UKM memanfaatkan potensi usaha Indonesia.

Pengusaha Prancis menunjukkan ketertarikan besar pada potensi investasi di Indonesia.

Pada sesi tanya-jawab, mereka mengajukan berbagai pertanyaan terkait rencana implementasi omnibus law, pemindahan ibu kota, insentif bagi investor asing, digitalisasi proses administrasi, serta detail terkait 89 proyek strategis nasional

Penyelengaraan IIIF 2020 itu telah mendekatkan kebutuhan pembangungan Indonesia dengan suplai kemampuan teknologi dan permodalan perusahaan Prancis yang ingin berinvestasi ke Indonesia. Indonesia siap memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi pengusaha asing dalam berinvestasi di Indonesia.

Baca juga: Investor di Forum Infrastruktur London lirik potensi ekonomi Jabar

Baca juga: Kaltim siap tampil di ajang IIIF di London

Baca juga: IIIF tawarkan India peluang investasi infrastruktur di Indonesia

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020