bantuan dari masyarakat Klaten, Jawa Tengah
Donggala (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah akan membangun sebanyak 40 unit hunian tetap (huntap) untuk korban bencana alam gempa dan tsunami di daerah itu yang terjadi September 2018.

"Anggaran pembangunan huntap tersebut merupakan bantuan dari masyarakat Klaten, Jawa Tengah karena melihat banyak warga yang belum mendapatkan hunian yang layak setelah bencana dua tahun lalu," kata Ketua PMI Kabupaten Donggala, Moh Yasin, di Donggala, Selasa.

Dia mengatakan dampak dari bencana alam tersebut banyak rumah warga tersebar di sejumlah wilayah di Kabupaten Donggala yang mengalami kerusakan. Dan sebagian korban sudah mendapat bantuan dari donatur pemerintah maupun swasta, serta lembaga-lembaga kemanusiaan lainnya.

"Bantuan pembangunan huntap bagi korban bencana alam di daerahnya itu tentu akan sangat membantu meringankan beban masyarakat," katanya.

Baca juga: Wamen PUPR: 2.500 huntap di Pasigala harus rampung sebelum April 2020
Baca juga: Wapres JK pertanyakan perkembangan huntap penyintas bencana Kota Palu
Baca juga: Arkom rencanakan penyintas tsunami Mamboro-Palu tempati huntap Juli


Sejumlah warga korban gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala menyambut gembira atas pembangunan huntap itu. "Saya sangat berterima kasih kepada PMI Kabupaten Donggala yang ikut menyediakan huntap bagi para korban gempa dan tsunami di Kabupaten Sigi," kata Harus, salah seorang tokoh masyarakat di daerah itu.

Ia mengatakan akibat bencana alam tersebut, banyak warga kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian, terutama mereka yang selama ini bermukim di pinggiran pantai sebagai nelayan.

Ia mengungkap, bukan hanya rumah mereka yang habis, tetapi juga alat-alat perlengkapan penangkapan ikan juga ikut diterjang gempa dan tsunami.

Bencana alam gempa dan tsunami tidak hanya melanda Kabupaten Donggala, tetapi juga Kota Palu dan Kabupaten Sigi.

Hingga kini masih banyak warga Palu dan Sigi yang juga belum mendapatkan bantuan dana stimulan pembangunan rumah rusak berat, sedang dan ringan.

Ny Marlin, salah seorang warga di Palu mengaku belum mendapatkan bantuan dana kerusakan rumah, padahal datanya sudah masuk ke Kantor Kelurahan dan juga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.  Sementara warga lainnya yang rumahnya rusak ringan sudah menerima bantuan dana dimaksud. 

Baca juga: Pemerintah diminta segera bangun hunian tetap di Sulteng
Baca juga: Dua kali penyintas gempa Sulteng jalani puasa ramadhan di huntara
Baca juga: PUPR targetkan hunian tetap pascagempa di Sulteng selesai Mei

Pewarta: Anas Masa
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020