Bantuan alat yang diberikan yakni 30 kotak  alat tes  polymerase chain reaction (PCR) Biocov-19, satu unit alat analisa PCR Applied Biosystem 7300, satu mobil "hand washer", satu unit ventilator dan 30 kotak biskuit pangan darurat
Tangerang, Banten (ANTARA) - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten menerima bantuan alat penanganan COVID-19 dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Kepala BPPT Hammam Riza dalam keterangan yang diterima dari Dinas Kominfo Tangerang Selatan, Senin di Tangerang menjelaskan bantuan alat yang diberikan yakni 30 kotak  alat tes  polymerase chain reaction (PCR) Biocov-19, satu unit alat analisa PCR Applied Biosystem 7300, satu mobil "hand washer", satu unit ventilator dan 30 kotak biskuit pangan darurat.

Dijelaskannya bahwa produk tersebut merupakan inovasi BPPT bersama Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC19).

Kemudian, produk - produk inovasi tersebut telah melalui serangkaian uji dan validasi serta telah memiliki izin edar sehingga siap untuk digunakan di fasilitas-fasilitas kesehatan.

"Produk tersebut merupakan hasil riset dan inovasi BPPT dan TFRIC-19 untuk berupaya membantu memutus rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia. Sekaligus mengurangi ketergantungan impor alat kesehatan," katanya.

Ia berharap produk inovasi yang diserahkan ke Pemkot Tangsel bisa bermanfaat bagi masyarakat serta membantu mempercepat menangani COVID-19 dengan melakukan tes skrining, sperti halnya alat tes PCR yang akurasinya mencapai 100 persen untuk membuktikan seseorangterkena virus COVID-19.

"Kelima produk yang kami serahkan bisa semakin membantu mendeteksi secara cepat terutama saat menjalani aktivitas normal baru," katanya

Wali Kota Tangerang Selatan yakni Airin Rachmi Diany menyampaikan terima kasih atas bantuan alat kesehatan yang diberikan BPPT itu sehingga membantu tim Gugus COVID-19 semakin lebih terfokus untuk menangani dan memutus rantai virus corona.

"Kami berterima kasih alat yang dibuat BPPT dan TFRIC-19 sangat membantu kami untuk melakukan tes skrining kepada masyarakat yang hasilnya bisa didapat secara akurat dan cepat untuk menanganinya," katanya.

Airin menambahkan bahwa dari diskusi yang dilakukan oleh pihaknya dengan BPPT, bahwa peralatan ini memiliki peran yang sangat penting dalam pembatasan penyebaran wabah COVID-19. Setelah diteliti bahwa dalam membuat produk ini juga tidak membutuhkan biaya yang besar.

Saat ini, Airin yakin di tengah wabah ini, ada banyak inovasi yang dilakukan oleh pemerintah dan salah satunya adalah produk yang dikeluarkan oleh BPPT itu.

Nantinya, ia yakin bahwa fungsinya akan terus berubah menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Ditambahkannya, dengan adanya fasilitas itu akan mengurangi beban garda terdepan petugas yang menghadapi langsung wabah COVID-19 ini.

”Dengan adanya bantuan dari BPPT ini, akan membantu pemkot dengan seluruh pemangku kepentingan memastikan agar hilir bisa terjaga,” katanya.

Diharapkan dengan adanya karya anak bangsa yang dikumpulkan oleh BPPT ini, Indonesia bisa mengatasi masalah wabah COVID-19 dan mengangkat produk yang dibuat sendiri oleh anak muda bangsa Indonesia, demikian Airin Rachmi Diany.

Baca juga: BPPT: Perlu kit deteksi virus corona spesifik untuk orang Indonesia

Baca juga: Masih jalani perawatan 50 warga Tangsel terkonfirmasi COVID-19

Baca juga: BPPT: dorong big data untuk integrasi data kesehatan nasional


Baca juga: Warga Tangsel yang meninggal akibat COVID-19 tercatat 41 orang

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020